Adanya Edukasi Kebhinekaan Sejak Dini di Sekolah
PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Arif M Norkim menilai, langkah Dinas Pendidikan (Disdik) menggandeng Densus 88 dalam pendidikan karakter kebhinekaan bagi pelajar sekolah menengah pertama (SMP) merupakan upaya strategis untuk mencegah tumbuhnya paham radikal sejak dini. Sehingga bisa memperkuat ketahanan sosial sejak dini di kalangan pelajar.
Menurut Arif, pelajar perlu mendapat edukasi langsung dari pihak yang berkompeten agar memiliki pemahaman tentang nilai kebangsaan serta tidak mudah terpengaruh paham menyimpang.
“Anak-anak sekolah adalah generasi penerus bangsa. Jika sejak dini mereka dibekali pemahaman tentang kebhinekaan dan cinta damai, maka masa depan bangsa akan lebih kuat dan terjaga dari ancaman perpecahan,” ungkapnya, baru-baru ini.
Arif menilai, keterlibatan aparat penegak hukum menjadi langkah tepat dalam memberikan pemahaman komprehensif mengenai bahaya radikalisme dan intoleransi di lingkungan pendidikan.
Pria yang hobi main sepak bola itu juga menegaskan, bahwa pendidikan kebhinekaan menjadi bagian penting dari pembentukan karakter bangsa. Arif mendorong agar Disdik dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik dengan lembaga keagamaan, aparat keamanan, serta organisasi kemasyarakatan, guna memperluas jangkauan pendidikan karakter kebangsaan.
Kegiatan serupa juga diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjangkau seluruh jenjang pendidikan.
“Pendidikan karakter kebhinekaan merupakan investasi sosial jangka panjang. Hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi dampaknya akan terasa dalam kehidupan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran,” pungkasnya. (ter/ens)












