PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Herson B. Aden, menegaskan pentingnya hilirisasi produk pertanian, khususnya padi melalui pengembangan food estate di Provinsi Kalteng.
Menurut Herson, salah satu tantangan utama pengelolaan food estate adalah minimnya fasilitas pengolahan gabah menjadi beras berkualitas tinggi.
“Contoh hilirisasi yang kita bangun adalah dengan food estate yang memiliki lahan pertanian besar, namun untuk mengolah gabah menjadi beras premium masih terbatas. Oleh karena itu, kami membawa gabah ke kampung di Banjar untuk diproses, kemudian dibeli kembali menjadi beras Banjar yang berkualitas,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Herson menambahkan, pengolahan gabah menjadi beras premium memerlukan dukungan fasilitas Rice Milling Unit (RMU) sehingga beras yang dihasilkan dapat memiliki nilai tambah lebih tinggi.
“Dulu, ketika kita masuk wilayah Banjar, penggilingan tani banyak menjual dadak berasnya. Kini, upaya hilirisasi dilakukan agar beras di wilayah timur, tengah, dan barat bisa diolah di tempat kita menjadi beras berkualitas lebih baik,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten/Kota turut dilibatkan dalam upaya ini untuk memastikan proses hilirisasi berjalan optimal, sehingga hasil pertanian tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat nasional.
Dengan langkah strategis ini, diharapkan Provinsi Kalteng tidak hanya sebagai produsen gabah, tetapi juga mampu menghasilkan beras premium yang memiliki nilai tambah tinggi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. (ifa/abe)












