FeaturePeristiwa

Cucu Selamatkan Nenek 80 Tahun dari Kobaran Api

338
×

Cucu Selamatkan Nenek 80 Tahun dari Kobaran Api

Sebarkan artikel ini
PEMADAMAN: Proses pemadaman api yang melanda sebuah rumah di Jalan S Parman, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kamis malam (6/11/2025). RICKY THEODORUS/RADAR KALTENG

Ketika Kebakaran Melanda Rumah Warga di Jalan S Parman

Rumah seorang nenek berusia 80 tahun di Jalan S Parman, Kota Palangka Raya ludes terbakar, setelah api yang diduga berasal dari bagian dapur dengan cepat menjalar ke seluruh bagian bangunan yang terbuat dari kayu itu, Kamis malam (6/11/2025).

MALAM itu sebagian warga sudah ada yang tidur. Namun mereka dikejutkan dengan kobaran api di sekitarnya. Ternyata malam itu, api melahap sebuah rumah yang dihuni seorang nenek berusia 80 tahun.

Beruntung ada Eko Hariyanto (34), cucu korban yang sedang berkunjung, bertindak cepat saat melihat api membesar. Ia berhasil mengevakuasi sang nenek yang sedang tertidur pulas di kamar depan.

“Saya langsung gendong nenek keluar. Api sudah tinggi di belakang, yang penting nenek selamat,” ungkap Eko di lokasi kejadian, Kamis malam (6/11/2025).

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya tiba beberapa menit kemudian dan berjibaku memadamkan api, meskipun terkendala air.

Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Namun rumah serta seluruh isinya hangus terbakar. Kerugian diperkirakan kurang lebih ratusan juta. “TV dan motor saja yang sempat kami keluarkan. Sisanya habis semua,” tambahnya.

Menurut keterangan anggota Tim Rescue DPKP Palangka Raya Sucipto, api terlihat sekitar pukul 21:28 WIB. Setibanya petugas, bagian belakang rumah sudah terbakar hebat.  “Kami datang beberapa menit setelah laporan masuk, tapi api sudah besar di bagian dapur. Kami langsung melakukan pemadaman agar tidak merembet ke rumah sekitar,” jelasnya.

Dalam waktu singkat, 70 persen bangunan dilahap api lantaran material rumah sebagian besar terbuat dari kayu. Petugas sempat kesulitan dalam menjinakan si jago merah karena jauh dari sumber air. “Kami memanfaatkan air dari parit di sekitar rumah untuk membantu proses pemadaman,” lanjutnya.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagu masyarakat agar waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat dengan rumah berbahan kayu. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *