PALANGKA RAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Leonard S. Ampung, mengungkapkan alasan mengapa
Kalteng menjadi salah satu provinsi dengan ruas jalan nasional terpanjang di Indonesia.
Menurut Leonard, hal tersebut disebabkan oleh luas wilayah Kalteng yang mencapai lebih dari 153 ribu kilometer persegi, menjadikannya salah satu provinsi terluas di Tanah Air.
“Kalteng ini nomor satu untuk panjang jalan nasional. Luasan wilayah kita juga paling besar di Indonesia. Tapi ini menjadi tantangan karena trafik kendaraan antar provinsi dan antar pulau semakin meningkat, termasuk angkutan berat dengan beban 30 hingga 40 ton,” jelas Leonard, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar jalan nasional di Kalteng hanya memiliki kapasitas beban sekitar 8 ton. Namun, setiap hari jalur tersebut dilalui kendaraan besar dari berbagai pelabuhan seperti Banjarmasin, Kumai, Pangkalan Bun, H. Asan Sampit, hingga Bahaur. Kondisi ini menyebabkan tingkat kerusakan jalan meningkat jauh lebih cepat dari perkiraan teknis.
“Kerusakan jalan itu bukan hanya karena usia, tapi juga karena beban berlebih dan kurangnya pemeliharaan akibat terbatasnya anggaran,” ujarnya.
Leonard menambahkan, idealnya kebutuhan dana pemeliharaan jalan nasional di Kalteng mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 3 triliun per tahun. Namun, realisasi anggaran yang tersedia masih jauh dari angka tersebut.
“Faktanya, anggaran yang tersedia masih di bawah Rp 1 triliun. Jadi banyak yang harus kita prioritaskan secara kondisional,” tegasnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemprov Kalteng bersama Balai Jalan Nasional dan instansi terkait akan menggelar rapat koordinasi pekan depan. Rapat itu bertujuan mengevaluasi penanganan tahun 2025 serta merancang program perbaikan jalan nasional pada 2026.
“Kita ingin tingkat kemantapan jalan nasional di Kalteng meningkat. Karena jalan yang baik itu bukan hanya soal mobilitas, tapi juga dapat menekan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkas Leonard. (ifa/abe)












