Kesehatan

Alopecia Areata Bukan Kerontokan Rambut Biasa!

33
×

Alopecia Areata Bukan Kerontokan Rambut Biasa!

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Bayangkan ketika di pagi hari kamu sedang menyisir rambut, lama kelamaan malah timbul rontok dan jumlahnya semakin banyak. Lalu kamu berpikir mungkin hanya rontok biasa akibat sampo yang tidak cocok atau menyisir terlalu keras. Namun, siapa sangka hari-hari selanjutnya malah bertambah parah bahkan menuju kebotakan.

Situasi tersebut wajib dikhawatirkan karena bisa jadi merupakan Alopecia Areata, salah satu tanda penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut hingga menyebabkan kebotakan berbentuk pitak. Dilansir dari Cleveland Clinic, “Alopecia” adalah istilah medis untuk kerontokan rambut atau kebotakan, sedang “areata” berarti kerontokan rambut terjadi di area kecil dan acak.

Primaya Hospital menyebutkan kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja baik pria maupun wanita, anak-anak hingga dewasa. Penyakit ini juga tidak termasuk penyakit langka. Namun, kerontokan yang terjadi dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan bahkan kesehatan mental penderitanya.

Karena itu, diperlukan pemahaman mengenai penyakit ini agar dapat mengatasinya dengan tepat. Akan tetapi sebelum itu berdasarkan tingkat keparahannya, alopecia areata terbagi menjadi tiga bentuk utama:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kesehatan

Kebiasaan jajan merupakan bagian dari keseharian anak-anak Indonesia, baik di lingkungan sekolah maupun sekitar rumah. Jajanan dipilih karena mudah didapat, terjangkau, dan menarik secara visual maupun rasa. Namun, perilaku jajan anak sering kali belum disertai pemahaman yang cukup tentang keamanan pangan yang dikonsumsi. Sebagian besar anak memilih jajanan berdasarkan rasa dan tampilan tanpa memperhatikan kebersihan, kandungan bahan tambahan, atau informasi pada label kemasan. Selain itu, kebiasaan jajan juga berdampak pada lingkungan, terutama dari sisi sampah plastik kemasan pasca-konsumsi. Oleh karena itu, diperlukan edukasi berkelanjutan agar anak-anak dapat menjadi konsumen yang lebih sadar, bijak dalam memilih jajanan, dan peduli terhadap kelestarian bumi….