PALANGKA RAYA – Legislator DPRD Kalimantan Tengah, Yohannes Freddy Ering menyampaikan, bahwa penyertaan modal dari pemerintah daerah terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) saja tidak cukup untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ia menekankan pentingnya inovasi dan perbaikan manajemen agar BUMD dapat lebih produktif dan mandiri.
“Penyertaan modal BUMD itu memang untuk mengantisipasi penurunan transfer ke daerah (TKD). Seluruh potensi pendapatan asli daerah harus digali dan dikembangkan,” ucapnya, Minggu (2/11/2025).
Freddy mengatakan, perlunya optimalisasi dan revitalisasi terhadap seluruh perusahaan daerah, kecuali Bank Kalteng yang dinilai sudah berkontribusi baik terhadap pendapatan daerah. Sementara itu, perusahaan daerah lain seperti PT Jamkrida dan PT Banama Tingang Makmur masih perlu dorongan agar dapat lebih produktif.
“Perlu ada penataan dan perbaikan manajemen perusahaan daerah kita. Di luar Bank Kalteng, dua BUMD ini harus didorong agar bisa lebih produktif,” ujarnya.
Freddy menilai, suntikan modal dari APBD tidak boleh menjadi satu-satunya strategi membenahi BUMD. Ia meminta manajemen perusahaan daerah, lebih kreatif dalam menciptakan peluang usaha.
“Justru itu harus menjadi perhatian bagi manajemennya, bagaimana caranya perusahaan daerah bisa lebih produktif,” lugasnya. (rdi/rdo)
