Kisah Anggie Lan Sari Berjuang Meraih Prestasi
Suara gemericik air di kolam renang bukan sekadar latar biasa. Bagi Anggie Lan Sari, suara itu adalah panggilan untuk berlatih, berjuang, dan menorehkan prestasi. Baru-baru ini panggilan itu membuahkan hasil.
SITI NUR MARIFA, Palangka Raya
SISWI kelas X SMK Negeri 1 Pangkalan Bun ini berhasil mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan meraih 1 medali emas pada nomor 50 meter gaya dada, serta 2 medali perak pada nomor 50 meter gaya punggung dan gaya bebas dalam Kejuaraan Renang Antar Pelajar dan Klub se-Kalimantan Tengah Tahun 2025.
Bagi sebagian remaja, akhir pekan adalah waktu untuk bersantai. Namun tidak bagi Anggie. Sejak pagi, dia telah menyiapkan diri dengan latihan rutin yang menuntut stamina dan ketekunan tinggi.
“Renang itu bukan sekadar olahraga, tapi latihan disiplin,” ujar Anggie dengan senyum yang penuh percaya diri. Latihan demi latihan yang dijalani setiap hari, kadang hingga tiga jam per sesi, membentuk ketahanan fisik dan mentalnya.
Anggie lahir di Demak, Jawa Tengah, pada 12 November 2009. Sejak kecil telah menunjukkan kecintaan pada olahraga air. Bergabung dengan Klub Renang Salsabila serta mewakili Tim Akuatik Indonesia Kabupaten Kotawaringin Barat, dia tidak hanya berlatih untuk kompetisi, tapi juga belajar arti konsistensi, kerja keras, dan mental juara. “Awalnya berat, tapi lama-lama saya merasa kolam renang adalah rumah kedua saya,” tambahnya.
Prestasi Anggie di ajang kejuaraan kali ini bukan sekadar keberuntungan. Setiap medali yang diraihnya adalah bukti dari dedikasi penuh sepanjang tahun. Dia mampu bersaing ketat dengan perenang muda terbaik dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa kerja keras yang konsisten akan selalu membuahkan hasil.
Keberhasilan Anggie juga menegaskan bahwa prestasi akademik dan non-akademik dapat berjalan beriringan. Di sekolah, dia tetap menorehkan nilai baik. Sedangkan di kolam renang, ia menorehkan prestasi yang membanggakan. “Saya ingin membuktikan bahwa kita bisa berprestasi di banyak bidang. Tidak perlu memilih satu, yang penting disiplin dan fokus,” ujar Anggie.
Ke depan, Anggie berharap bisa terus mengembangkan kemampuan renangnya dan membawa nama baik sekolah, kabupaten, bahkan provinsi di tingkat nasional. Namun bagi Anggie, prestasi terbesar bukan hanya medali yang diraih, melainkan proses perjuangan, disiplin, dan kerja keras yang membentuk karakternya.
Kepala SMK Negeri 1 Pangkalan Bun M Radjab Akbar mengaku bangga dengan salah satu anak didiknya itu. “Kami sangat bangga dengan prestasi Anggie. Siswa kami tidak hanya unggul di akademik, tetapi juga mampu bersinar di bidang non-akademik. Sekolah akan terus mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan memberikan fasilitas bagi siswa berpotensi,” jelasnya.
Di balik medali yang gemilang, ada cerita tentang kerja sama yang solid. Pelatih yang tak kenal lelah membimbing, guru yang selalu memberi motivasi, serta keluarga yang mendukung penuh setiap langkahnya. Mereka bersama-sama menjadi pilar yang menjaga semangat Anggie agar tetap tinggi. “Kami selalu mendorong Anggie untuk fokus, disiplin, dan menikmati prosesnya. Prestasi akan mengikuti usaha,” katanya.
Kisah Anggie Lan Sari adalah inspirasi nyata bagi generasi muda Kotawaringin Barat. Ia menunjukkan bahwa dengan semangat, konsistensi, dan dukungan lingkungan sekitar, mimpi besar bisa diwujudkan. Kolam renang mungkin menjadi arena pertarungan fisik, tetapi di situlah karakter, mental juara, dan ketekunan Anggie diuji. Medali emas dan perak hanyalah simbol, sementara perjalanan panjang yang ia tempuh adalah pelajaran hidup yang jauh lebih berharga.
SMKN 1 Pangkalan Bun kini menatap masa depan dengan optimisme. Jika Anggie adalah salah satu bukti keberhasilan pembinaan siswa, bukan tidak mungkin akan lahir lebih banyak generasi muda yang menorehkan prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, membawa harum nama sekolah, kabupaten, dan provinsi.
Anggie Lan Sari tidak hanya seorang perenang muda berbakat, tapi juga lambang ketekunan, disiplin, dan mimpi yang diwujudkan dengan kerja keras. Bagi siapa pun yang menonton aksinya di kolam renang, satu hal pasti terasa jelas, bakat tanpa usaha hanyalah potensi, usaha tanpa semangat adalah sia-sia. Anggie punya keduanya. (ifa/ens)

 
									










