DPRD Palangka Raya

Terus Sosialisasi Transaksi Non-Tunai Bagi Masyarakat

41
×

Terus Sosialisasi Transaksi Non-Tunai Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Hap Baperdu Anggota DPRD Palangka Raya

Harapan Anggota Dewan kepada Pihak Terkait

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua I Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Hap Baperdu menilai saat ini sosialisasi terkait transaksi non-tunai di daerah masih terbilang kurang. Untuk itu, sosialisasi terkait pembayaran non-tunai itu perlu ditingkatkan lagi.

Tidak hanya pembayaran non-tunai bagi belanja keperluan ataupun untuk makan dan minum saja, tapi saat ini pembayaran parkir juga sudah mulai menggunakan pembayaran non-tunai. Untuk itu, masyarakat harus terus disosialisasi terkait transaksi non-tunai itu

“Terbukti, masih banyak warga yang enggan memarkirkan kendaraan di area parkir resmi Duta Mall Palangka Raya, yang sistem parkirnya kini menerapkan cara non-tunai,” kata Hap Baperdu, Senin (27/10/2025).

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, penggunaan non-tunai dalam suatu transaksi bukan merupakan hal yang baru, terlebih di kota-kota besar.

Selain itu, di Kota Palangka Raya sendiri seharusnya transaksi non-tunai sudah tidak asing bagi masyarakat. Sebab sistem parkir di Bandara Tjilik Riwut pun telah menerapkan sistem parkir non-tunai.

“Kalau kita masuk ke bandara itu kan memang transaksinya menggunakan digital semua, hanya memang masyarakat ini masih belum biasa,” lanjutnya.

Hap juga mengungkapkan, kartu e-money seharusnya dapat dengan mudah dibeli pada toko-toko ritel dengan harga Rp25 ribu.

Namun, Hap mengaku banyak mendapat keluhan kartu e-money yang ada di toko ritel tersebut dibeli dengan jumlah yang banyak oleh oknum dan dijual kembali di forum jual-beli di media sosial Facebook.

“Masalahnya di sini di forum jual-beli itu harganya dinaikkan oleh oknum-oknum masyarakat. Ada yang menjual dengan harga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu,” jelasnya.

Hap menekankan, berkaca dari kasus itu sosialisasi terkait transaksi non-tunai harus lebih digencarkan agar ke depan masyarakat dapat lebih mengerti terkait sistem transaksi yang ada di Kota Palangka Raya.

Dengan demikian, ke depan masyarakat tidak lagi kaget atau bingung ketika dihadapkan dengan situasi transaksi yang semakin modern dan maju.

“Saya tidak menyalahkan, hanya saja memang masyarakat belum siap pada awalnya, tapi lama kelamaan itu akan menjadi kebiasaan dan kita tidak perlu lagi membawa uang tunai,” pungkasnya. (ter/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *