DPRD Kotawaringin Timur

DPRD Kotim Minta Perketat Penanganan ODGJ

59
×

DPRD Kotim Minta Perketat Penanganan ODGJ

Sebarkan artikel ini
DPRD Kotim
Anggota Komisi III DPRD Kotim, SP Lumban Gaol. Foto: Apri/Raka

SAMPIT – Kejadian tragis yang menimpa seorang bayi di Jalan Revolusi 45B, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menyisakan duka mendalam bagi masyarakat.

Bayi malang itu menjadi korban kekerasan brutal yang dilakukan oleh seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pada Rabu (22/10/2025) lalu.

Menanggapi insiden tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kotim, SP Lumban Gaol menyerukan agar semua pihak lebih waspada terhadap keberadaan ODGJ di lingkungan sekitar.

Ia menilai, kejadian ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan pengawasan.

“Kita semua harus lebih berhati-hati. Keluarga yang memiliki anggota ODGJ jangan membiarkan mereka berkeliaran tanpa pengawasan. Mereka perlu dijaga dan dibawa berobat secara rutin,” ujar Gaol, Sabtu (25/10/2025).

Ia menekankan, bahwa perawatan dan rehabilitasi yang layak menjadi langkah paling efektif untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

Menurutnya, jika keluarga merasa kesulitan dalam mengawasi anggota ODGJ, mereka dapat memanfaatkan fasilitas panti rehabilitasi yang sudah bermitra dengan pemerintah daerah.

“Bagi ODGJ yang sulit dijaga, bisa dirujuk ke panti rehabilitasi, seperti Joint Adulam Ministri (JAM) di Jalan Tjilik Riwut Km 16 Palangka Raya. Pemerintah Kabupaten Kotim melalui Dinas Sosial sudah bekerja sama dengan pihak panti selama dua tahun terakhir,” jelasnya.

Politisi Partai Demokrat itu juga mendorong agar pemerintah daerah lebih aktif dalam melakukan pendataan, pengawasan dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan ODGJ di wilayah Kotim.

“Jika ada laporan masyarakat tentang ODGJ yang berkeliaran atau mengganggu ketertiban, segera lakukan evakuasi dan penanganan medis. Jangan sampai ada korban lagi seperti yang baru-baru ini terjadi,” tegasnya.

Ia berharap, dengan sinergi antara pemerintah, keluarga dan masyarakat, penanganan ODGJ di Kotim dapat dilakukan secara lebih manusiawi, terarah dan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga tanggung jawab kemanusiaan,” pungkasnya. (pri/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *