Isen MulangKalimantan Tengah

868 Unit Rumah Bantuan Kurangi Jumlah RTLH di Kalteng

53
×

868 Unit Rumah Bantuan Kurangi Jumlah RTLH di Kalteng

Sebarkan artikel ini
PENJELASAN: Asisten Perekonomian dan Pembangunan Herson B. Aden saat diwawancarai awak media, Senin (27/10/2025). Foto: IFA/Raka

PALANGKA RAYA –  Pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang merupakan bagian dari Program Nasional 3 Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tahun ini, sebanyak 868 unit rumah sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Herson B. Aden menyampaikan hal tersebut usai Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Tahun 2025 di Aula Eka Hapakat (AEH), Kantor Gubernur Kalteng, Senin (27/10/2025).

“Untuk tahun ini total ada 868 unit rumah yang sedang dibangun di enam kabupaten dan kota di Kalteng. Targetnya selesai pada Desember nanti,” ujar Herson.

Pembangunan rumah tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni Kotawaringin Barat 291 unit, Kotawaringin Timur 86 unit, Kapuas 97 unit, Barito Selatan 107 unit, Sukamara 43 unit dan Kota Palangka Raya 244 unit.

Program BSPS ini memberikan bantuan stimulan berupa bantuan tunai sebesar Rp 20 juta per unit rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bahkan kurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di perkotaan maupun perdesaan wilayah Kalteng.

“Bantuan ini sifatnya stimulan, diberikan langsung ke masyarakat untuk memperbaiki rumah tidak layak huni. Jadi ini bukan kredit, tapi bantuan tunai untuk bedah rumah,” jelasnya.

Herson menambahkan, pembangunan rumah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat penerima manfaat, dengan pendampingan dari tim teknis daerah. Pemprov Kalteng juga memastikan, bahwa pelaksanaan berjalan sesuai standar kualitas bangunan dan ketepatan sasaran.

Ia menyebut, sejauh ini progres pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Ketersediaan material bangunan yang mudah diakses di berbagai daerah menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan program.

“Hampir tidak ada kendala berarti. Sekarang bahan bangunan sudah mudah didapat di semua daerah, sehingga pekerjaan bisa dipercepat,” ungkapnya.

Dengan progres yang positif tersebut, Pemprov Kalteng optimistis target penyelesaian 868 unit rumah hingga akhir tahun dapat tercapai. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Kalteng. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *