PeristiwaUtama

Aksi Heroik Darsono di Sungai Mentaya

486
×

Aksi Heroik Darsono di Sungai Mentaya

Sebarkan artikel ini
PELABUHAN : Suasana Pelabuhan Penyebarangan Sampit-Seranau saat bocah tenggelam, Selasa (21/10/2025) sore. APRI/RADAR KALTENG

Terjun ke Air, Selamatkan Bocah 5 Tahun yang Tenggelam

SAMPIT – Suasana di Sungai Mentaya, tepatnya Pelabuhan Penyeberangan Sampit–Seranau mendadak mencekam Selasa (21/10/2025) siang. Di tengah kepanikan penumpang dan suara teriakan minta tolong, seorang pria bernama Darsono (51) nekat terjun ke sungai untuk menolong bocah berusia lima tahun yang terjatuh dari kapal ferry.

Kejadian bermula ketika kapal tengah bersandar dan bersiap untuk berangkat. Bocah tersebut, yang berada di dek belakang bersama orang tuanya, diduga asyik bermain hingga tanpa sengaja terpeleset dan jatuh ke sungai.

Menurut kesaksian Darsono, saat itu ia sempat mendengar suara anak kecil yang berteriak-teriak. “Awalnya kan anak kecil teriak-teriak. Terus saya lihat itu, kakinya jatuh ke bawah. Saya langsung dekati ke situ,” ujarnya.

Melihat anak itu sempat muncul di permukaan air, Darsono tanpa ragu langsung melompat ke sungai. “Anaknya itu timbul dari air. Terus saya nyebur. Saya tolongin, biar naik ke atas. Gitu aja, setahu saya,” ceritanya.

Pria 51 tahun itu berusaha keras menarik bocah tersebut ke tepi sungai. Di tengah arus sungai yang deras, Darsono berjuang keras mencari keberadaan anak tersebut di antara air yang keruh.  “Airnya deras sekali. Saya hampir nggak bisa lihat apa-apa. Tapi saya terus berusaha sampai akhirnya anak itu saya temukan,” ucapnya.

Setelah berhasil mengangkat korban ke darat, Darsono bersama warga sekitar melakukan pertolongan pertama dengan menekan dada bocah untuk mengeluarkan air dari paru-parunya. Namun, yang keluar bukan air melainkan darah. “Saya tungguin biar keluar airnya, tapi ternyata bukan air, darah,” kata Darsono.

Mereka segera membawa korban ke RSUD dr Murjani Sampit dengan sepeda motor untuk mendapat pertolongan medis. “Kami langsung bawa ke rumah sakit. Waktu itu kayaknya dia pingsan. Tapi masih ada napas. Tapi sampai di rumah sakit katanya sudah nggak tertolong,” ujarnya.

Dari informasi yang diterima Darsono, korban mengalami luka serius di kepala. “Saya tanya teman yang di UGD, katanya kepalanya pecah. Kayaknya itu kejepit antara bodi sama ban kapal waktu kapal mulai jalan,” ungkapnya.

Darsono juga mengungkapkan, saat kejadian, orang tua korban sedang berada di bagian depan kapal dan diduga lepas pengawasan.  “Orang tuanya itu lagi ngobrol di depan, nggak tahu kalau anaknya main di belakang. Jadi mungkin nggak sempat lihat waktu anaknya jatuh,” katanya.

Meski korban akhirnya meninggal dunia, aksi heroik Darsono mendapat apresiasi dari warga dan penumpang lain yang menyaksikan langsung peristiwa itu.

Saat ini, kepolisian dan petugas pelabuhan kini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut. Termasuk dugaan adanya kelalaian pengawasan.

Di tengah duka yang menyelimuti pelabuhan sore itu, keberanian Darsono menjadi gambaran nyata tentang kepedulian dan keberanian seorang warga biasa yang tak berpikir dua kali untuk menolong nyawa orang lain. (pri/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *