Isen MulangKalimantan Tengah

Pembangunan Literasi di Kalteng Meningkat 

39
×

Pembangunan Literasi di Kalteng Meningkat 

Sebarkan artikel ini
Kadispursip Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari.Foto: IST

Skor IPLM Kalteng Naik jadi 72,94

PALANGKA RAYA – Upaya pembangunan literasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan hasil positif. Berdasarkan pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2025, provinsi ini mencatat skor 72,94, naik signifikan dari skor tahun sebelumnya yang berada di angka 68,64.

Kenaikan ini menandakan adanya perbaikan dalam akses informasi, peningkatan minat baca serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi.

Laporan hasil pengukuran ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Kadispursip) Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari, Jumat (17/10/2025), di sela-sela kegiatan literasi di Palangka Raya.

Menurutnya, capaian ini menunjukkan, bahwa pembangunan literasi masyarakat Kalteng berada di jalur yang tepat dan terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

“Dengan meningkatnya skor IPLM, ini menandakan adanya peningkatan kualitas akses literasi masyarakat. Pemerintah Provinsi kini memiliki data konkret untuk menilai efektivitas program literasi yang telah berjalan, sekaligus menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan ke depan,” ujar Adiah.

Adiah juga menambahkan, bahwa IPLM menjadi instrumen penting untuk melihat sejauh mana masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan informasi secara berkelanjutan, baik melalui fasilitas perpustakaan maupun berbagai kegiatan literasi lainnya.

IPLM dihitung berdasarkan dua komponen utama, yaitu Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) dan Aspek Masyarakat (AM) yang menggambarkan sinergi antara penyedia layanan (pemerintah dan lembaga) dan keterlibatan aktif masyarakat.

Skor 72,94 yang masuk dalam kategori “Sedang”, menunjukkan adanya perbaikan signifikan dibanding tahun 2024, sekaligus menempatkan Kalteng pada jalur peningkatan literasi berkelanjutan.

Meskipun belum masuk kategori “Tinggi”, namun tren positif ini dianggap sebagai hasil dari konsistensi program literasi dan dukungan lintas sektor.

Dalam laporan yang sama, beberapa kabupaten atau kota, bahkan berhasil mencapai kategori “Tinggi”, seperti Kabupaten Barito Selatan (88,57), Lamandau (87,76) dan Sukamara (85,46). 

Wilayah-wilayah ini dianggap berhasil menjalankan program literasi yang efektif dengan melibatkan masyarakat secara aktif serta memaksimalkan peran perpustakaan sebagai pusat belajar sepanjang hayat.

“Daerah-daerah dengan skor tinggi bisa menjadi contoh praktik baik yang bisa diadaptasi oleh daerah lain. Kita melihat peran pemerintah daerah yang proaktif, ditambah semangat masyarakat yang luar biasa terhadap literasi,” jelas Adiah.

Meskipun capaian IPLM 2025 cukup menggembirakan, tantangan masih ada di beberapa wilayah yang mencatat skor rendah, seperti Kabupaten Kapuas (53,63) dan Barito Timur (56,01). 

Dispursip Kalteng menilai, daerah-daerah tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus melalui program literasi yang lebih terencana, inovatif dan berbasis kebutuhan lokal.

“Tujuan akhir dari pembangunan literasi adalah terciptanya masyarakat yang melek informasi, kritis, kreatif dan berdaya saing. Untuk itu, strategi literasi ke depan harus lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkas Adiah. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *