Di tengah tantangan rendahnya produktivitas aset wakaf di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggandeng mahasiswa untuk turun langsung membantu sertifikasi tanah wakaf.
Lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Ekoteologi dan Pertanahan, sebanyak 900 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan diterjunkan ke seluruh kecamatan di Kota dan Kabupaten Pekalongan. Mereka bertugas mendampingi proses pemetaan dan sertifikasi tanah wakaf agar lebih tertib dan produktif.
Langkah ini diklaim menjadi bentuk kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat untuk memperkuat literasi serta tata kelola wakaf di akar rumput, sebuah gerakan baru yang menghubungkan ilmu, iman, dan aksi sosial.
“Dari 445 ribu titik tanah wakaf di Indonesia, baru sekitar lima persen yang produktif. Karena itu, keterlibatan kampus menjadi penting untuk menjembatani antara ilmu, iman, dan aksi sosial,” ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono.
Menurut Waryono, ini pertama kalinya lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan ATR/BPN bersinergi langsung dalam gerakan wakaf nasional. Dia menyebut kolaborasi ini sebagai langkah konkret membangun ekosistem wakaf produktif berbasis kampus.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengapresiasi penuh inisiatif Kemenag yang menggagas KKN tematik berbasis wakaf tersebut. Dia menegaskan, sertifikasi tanah wakaf harus menjadi prioritas agar aset umat terlindungi secara hukum.
“KKN tematik ini punya target jelas. Diharapkan 2.993 bidang tanah wakaf dapat tersertifikasi dalam dua bulan. Terima kasih kepada Pak Waryono dari Kemenag atas program luar biasa ini,” kata Nusron.
Dia menambahkan, dari 190 juta bidang tanah di Indonesia, baru 97 juta yang bersertifikat. Menurut dia, kolaborasi dengan kampus akan mempercepat digitalisasi dan legalisasi aset wakaf di tingkat daerah.
Sementara itu, Rektor UIN Pekalongan Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menilai KKN ini tidak hanya mengasah kemampuan administrasi mahasiswa, tapi juga menanamkan nilai spiritual dan tanggung jawab sosial.
SUMBER : JAWA.POS

 
									










