Ketika Wartawan Bersama BI Kalteng Berkunjung ke Peruri
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah bersama awak media melakukan kunjungan ke Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir dari Kantor Perwakilan Bl Provinsi Papua serta para wartawan dan BI Papua Barat.
HARDI SARJITO, Palangka Raya
KUNJUNGAN ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai proses pencetakan uang rupiah, serta mempererat hubungan kemitraan antara BI dan media massa.
Para peserta disambut Kepala Departemen Cetak Uang Kertas Perum Peruri Depi Abdul Malik, sekaligus yang memaparkan sejarah berdirinya Peruri sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki mandat mencetak uang rupiah.
“Perum Peruri adalah satu-satunya BUMN yang diberi mandat oleh pemerintah untuk mencetak uang rupiah,” kata Depi Abdul Malik dalam sambutannya di Perum Peruri, Rabu (8/10/2025).
Dia menjelaskan, Peruri lahir pada 1971 melalui penggabungan dua perusahaan negara. Yaitu PN Percetakan Kebajoran (PN Perkeba) dan PN Artha Yasa. PN Perkeba yang berdiri sejak tahun 1950 dikenal sebagai perusahaan yang fokus pada percetakan umum dan dokumen berharga. Sementara PN Artha Yasa memiliki keahlian khusus dalam mencetak uang dan surat berharga negara.
“Pemerintah saat itu memutuskan untuk menggabungkan keduanya menjadi Peruri dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencetak uang serta dokumen berharga negara,” jelasnya.
Depi menambahkan, setelah penggabungan tersebut, Peruri terus melakukan modernisasi teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Upaya ini dilakukan agar Peruri mampu memenuhi kebutuhan pencetakan uang dan dokumen berharga, yang semakin kompleks seiring kemajuan teknologi global.
“Selain mencetak uang rupiah, Peruri juga dipercaya mencetak berbagai dokumen berharga lain. Seperti paspor, meterai, dan sertifikat tanah. Bahkan Peruri kini juga melayani permintaan percetakan dari swasta, baik dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.
Melalui kunjungan ini, diharapkan peserta memperoleh wawasan mendalam tentang proses pencetakan uang, sistem keamanan berlapis dalam produksi uang rupiah, serta inovasi teknologi yang diterapkan Peruri, untuk menjaga kualitas dan keamanan dokumen berharga milik negara.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Bank Indonesia, media, dan Peruri, dalam menjaga kepercayaan publik terhadap rupiah dan sistem keuangan nasional. (rdi/ens)












