Seorang Kakek Dilaporkan Hilang Sejak 31 Agustus 2025
SAMPIT – Penemuan tulang belulang manusia di kawasan kebun kelapa sawit Jalan Runtih, Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (6/10/2025), menggegerkan warga setempat. Hingga kini, identitas korban masih menjadi misteri dan tengah diselidiki kepolisian.
Peristiwa itu bermula ketika pemilik kebun kelapa sawit, Heriyawan, mencium aroma busuk menyengat sekitar pukul 16.00 WIB. Karena curiga, ia pun mencari sumber bau dan terkejut menemukan tulang belulang manusia di sekitar semak-semak. Temuan tersebut segera ia laporkan ke Polsubsektor Telaga Antang.
Tak lama, anggota Polsek Antang Kalang bersama tim medis dan perangkat desa mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa potongan tulang yang ditemukan dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Setibanya di TKP, kami berkoordinasi dengan tim medis serta perangkat desa untuk melaksanakan olah TKP, pemeriksaan awal, dan evakuasi kerangka,” kata Kapolsek Antang Kalang Ipda Jonika, Selasa (7/10/2025).
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan, kerangka tersebut diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, berdasarkan struktur tulang dan sisa pakaian berupa baju berkerah bermotif garis merah, putih, dan hitam, serta celana biru.
“Namun, untuk memastikan identitas dan penyebab kematian, masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut, termasuk kemungkinan tes DNA,” tambah Jonika.
Menariknya, warga menduga tulang belulang tersebut adalah milik Onggong, seorang kakek yang dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025. Namun polisi menegaskan belum bisa mengambil kesimpulan.
“Belum dapat dipastikan jika kerangka itu merupakan korban yang hilang. Semua harus melalui proses identifikasi resmi, termasuk pencocokan data dan kemungkinan tes DNA. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Telaga Antang Sudar mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi atau menyebarkan kabar yang belum jelas. “Kami minta warga tetap tenang dan menyerahkan proses penyelidikan sepenuhnya kepada pihak berwenang,” ujarnya.
Saat ini, polisi masih terus melakukan pencarian bagian tulang lainnya di sekitar lokasi untuk membantu proses identifikasi. Kasus ini pun menjadi perhatian publik, mengingat misteri hilangnya salah seorang warga desa yang hingga kini belum terungkap. (pri/ens)












