PeristiwaUtama

Diduga Tertekan Kasus KDRT, Pria di Sampit Gantung Diri

725
×

Diduga Tertekan Kasus KDRT, Pria di Sampit Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
TERGANTUNG: Seorang pria ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya, di Perumahan Wengga Metropolitan (WMP), Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (5/10/2025) sore. FOTO TANGKAPAN LAYAR

SAMPIT – Warga Perumahan Wengga Metropolitan (WMP), Kecamatan Baamang, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dikejutkan dengan penemuan seorang pria berinisial AP yang tewas gantung diri, Minggu (5/10/2025) sore. Pria berusia 50 tahun itu tewas dalam posisi tergantung di dapur rumahnya.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dapur rumahnya, menggunakan tali jemuran berwarna biru yang diikatkan pada plafon kayu. Kejadian ini sontak menggegerkan warga sekitar. Apalagi kondisi rumah korban tampak berantakan.

Kapolsek Baamang AKP Mochammad Romadon membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, korban pertama kali ditemukan oleh Saiful Bahriandyah dan Desy Hartati, yang datang untuk memeriksa rumah korban usai melakukan ruqyah.

“Sekitar pukul 15.47 WIB, korban ditemukan sudah tergantung dalam keadaan tidak bernyawa. Penemuan ini langsung dilaporkan ke keluarga dan kepolisian,” kata Romadon, Senin (6/10/2025).

Petugas yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebelum mengevakuasi jenazah ke RSUD dr Murjani Sampit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari keterangan pihak keluarga, korban diketahui tinggal seorang diri setelah terjadi permasalahan rumah tangga. Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena dilaporkan oleh keluarga istrinya terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Korban diduga bunuh diri karena ketakutan setelah dilaporkan dalam kasus KDRT oleh keluarga istrinya,” tambah kapolsek.

Peristiwa tragis ini menambah daftar kasus bunuh diri di Sampit yang belakangan cukup sering terjadi, sekaligus menjadi pengingat pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan bagi mereka yang tengah menghadapi tekanan hidup. (pri/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *