SAMPIT – Fenomena balapan liar yang kerap terjadi di jalanan Kota Sampit dan wilayah lain di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini menjadi perhatian serius wakil rakyat.
Ketua Komisi I DPRD Kotim, Angga Aditya Nugraha, menilai persoalan ini tak bisa lagi dianggap sepele, karena menyangkut keselamatan masyarakat sekaligus masa depan generasi muda.
Menurut Angga, maraknya balapan liar dipicu minimnya sarana resmi bagi anak-anak muda yang memiliki hobi otomotif. Tanpa adanya sirkuit balap yang layak, mereka memilih jalan umum sebagai arena adu kecepatan dengan risiko besar.
“Balapan liar dilakukan tanpa perlengkapan keselamatan standar. Bukan hanya membahayakan pelaku, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Ini harus segera dicarikan solusi,” tegas Angga, Kamis (2/10/2025).
Ia menilai kehadiran sirkuit balap resmi bukan hanya untuk mengurangi aksi balap liar, tetapi juga membuka peluang pembinaan atlet otomotif lokal. Dengan fasilitas memadai, para pembalap muda bisa berlatih lebih profesional dan berkompetisi hingga tingkat provinsi bahkan nasional.
“Kalau ada sirkuit, hobi mereka bisa tersalurkan di tempat yang aman. Lebih dari itu, Kotim juga punya kesempatan melahirkan atlet balap berprestasi. Jadi bukan sekadar hobi, tapi juga bisa mengharumkan nama daerah,” ujarnya.
Angga mendorong, pemerintah daerah agar melanjutkan rencana pembangunan Sirkuit Sampit yang sempat digagas sebelumnya.
Ia menekankan, arena berstandar nasional akan menjadi solusi permanen bagi maraknya balapan liar, sekaligus mendukung kemajuan olahraga otomotif di Kotim.
Meski begitu, Angga tetap mengapresiasi langkah sementara pemerintah daerah yang telah memberi ruang latihan di area Stadion 29 November melalui kerja sama Dinas Perhubungan (Dishub).
Dukungan dari Dispora dan KONI Kotim, juga disebutnya sangat penting agar pembinaan generasi muda di bidang otomotif tidak terhenti.
“Namun langkah sementara saja tidak cukup. Kita butuh solusi permanen. Kalau tidak, balapan liar akan tetap terjadi dan risikonya bisa sangat fatal,” ungkapnya.
Ia pun mengajak, semua pihak termasuk pemerintah, dunia usaha, hingga komunitas otomotif untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan sirkuit di Kotim.
“Harapan kita bersama, dengan adanya sirkuit, anak muda bisa aman, produktif dan berprestasi. Tidak lagi balapan di jalanan, tapi berkompetisi secara sehat,” imbuhnya. (pri/abe)