Feature

Kecamatan MBK 14 Tahun Menjaga Tradisi Juara

86
×

Kecamatan MBK 14 Tahun Menjaga Tradisi Juara

Sebarkan artikel ini
JUARA UMUM : Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah menerima piala juara umum dari Wakil Bupati Kotim pada MTQ dan FSQ ke-56 di Stadion 29 November Sampit, Rabu (1/10/2025) malam.FOTO APRI/RADAR KALTENG

Dari Arena MTQ dan FSQ ke-56 Kotim 2025

Sorak sorai menggema di Stadion 29 November Sampit saat nama Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK) kembali disebut sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2025.

SINDY APRIANSYAH, Sampit

PENGUMUMAN itu disampaikan pada malam penutupan MTQ dan FSQ ke-56 tingkat Kotim, Rabu (1/10/2025), dan disambut riuh tepuk tangan dan rasa haru para kafilah serta pendukungnya.

Bukan sekadar kemenangan biasa, tetapi sebuah catatan sejarah yang panjang yakni 14 kali berturut-turut, Kecamatan MBK menyabet gelar juara umum. Sebuah capaian yang menjadikan nama Mentawa Baru Ketapang identik dengan “tradisi juara” di panggung MTQ Kotim.

Berdasarkan hasil resmi Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kotim, Mentawa Baru Ketapang meraih nilai tertinggi dengan 218 poin, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang hanya 189 poin, dan Tualan Hulu 112 poin. Di ajang FSQ, mereka juga tampil sebagai pengumpul poin terbanyak, yakni 95.

“Alhamdulillah, pada MTQ tahun ini Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kembali meraih juara umum untuk ke-14 kali secara berturut-turut. Mempertahankan juara umum bukanlah hal mudah, tetapi kami selalu memberikan dorongan, semangat, dan motivasi kepada seluruh kafilah,” ungkap Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2025).

Kesuksesan ini ternyata bukan buah instan. Sejak jauh-jauh hari, Mentawa Baru Ketapang menyiapkan kafilahnya dengan seleksi ketat di tingkat kecamatan. Seleksi itu digelar sekitar setahun sebelumnya untuk menjaring bibit terbaik.

Setelah itu, dilakukan pembinaan intensif selama tiga hingga empat bulan menjelang lomba tingkat kabupaten. Dari situ, lahir qari-qariah, hafiz-hafizah, serta para seniman qasidah yang siap tampil percaya diri.

“Setiap kejuaraan pasti ada kalah dan menang, tetapi kami optimistis kafilah kami selalu siap. Seleksi di tingkat kecamatan menjadi kunci untuk menemukan potensi terbaik sebelum dibina secara khusus,” tambah Irpansyah.

Tak heran jika Mentawa Baru Ketapang kini dianggap sebagai barometer pembinaan kafilah terbaik di Kotim. Capaian 14 tahun beruntun itu menjadi bukti bagaimana sebuah kecamatan mampu melahirkan kader-kader unggulan secara konsisten.

Tak hanya soal piala atau gelar juara, tetapi juga soal menjaga semangat religius masyarakat, menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an, sekaligus menghidupkan tradisi seni bernuansa Islami melalui qasidah.

Bagi masyarakat Mentawa Baru Ketapang, MTQ dan FSQ bukan hanya kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda agar tumbuh dengan nilai-nilai religius dan budaya yang kuat.

Perjalanan kafilah belum berhenti. Setelah menutup sukses di tingkat kabupaten, para juara akan bersiap menghadapi panggung yang lebih besar yaitu MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Karena mereka akan menjadi wakil Kotim di tingkat provinsi.

Irpansyah menegaskan, pembinaan lanjutan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab LPTQ Kotim. Namun pihaknya tetap siap mendukung agar para peserta tampil maksimal. “Kami serahkan pembinaan kafilah ke tingkat provinsi kepada LPTQ kabupaten. Dengan dukungan bersama, kami yakin para peserta bisa kembali membawa harum nama Kotim,” ujarnya penuh optimisme.

Bagi banyak orang, prestasi 14 kali berturut-turut adalah angka yang fantastis. Namun bagi Mentawa Baru Ketapang, itu adalah simbol kerja keras, disiplin, dan komitmen untuk menjaga nama baik daerah.

Tradisi juara ini telah menjadi kebanggaan kolektif. Ia bukan sekadar milik para kafilah atau pemerintah kecamatan, melainkan milik seluruh masyarakat yang terus memberikan doa, dukungan, dan semangat.

Kini, Mentawa Baru Ketapang tak hanya dikenal sebagai kecamatan pusat pemerintahan Kotim, tetapi juga sebagai lumbung juara MTQ dan FSQ, serta sebuah identitas yang terbentuk dari dedikasi panjang dan semangat tak pernah padam. (pri/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *