PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menyatakan, pihaknya sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program makanan bergizi gratis (MBG). Hal ini sebagai respon pemerintah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) setelah adanya dugaan 27 murid SDN 3 Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya mengalami gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program MBG tersebut.
“Kejadian ini terus kami evaluasi. Kemarin manajer di lapangan sudah dikontrol semuanya. Kami di Pemprov (Kalteng) juga akan membuka laporan-laporan dan melihat menu apa saja yang disajikan pada hari itu,” kata Agustiar Sabran saat diwawancarai di Palangka Raya, Selasa (30/9/25) sore.
Terkait sejumlah penyedia makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum memiliki sertifikat higienis, gubernur menegaskan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap mitra penyedia makanan. Hal ini perlu dilakukan guna memastikan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Khususnya dalam hal menyediakan bahan, memasak hingga menyajikan ke murid.
“SPPG banyak yang masih belum memiliki sertifikat higienis. Ini akan kami evaluasi terus-menerus. Kalau memang ditemukan pelanggaran SOP, tentu akan kami tinjau ulang kerja sama dengan pihak terkait,” tegasnya. (ifa/ens)
