PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mendorong penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah PT. Banama Tingang Makmur (BTM) yang dinilai memiliki potensi besar namun belum berkembang optimal.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yuas Elko, usai mengikuti rapat koordinasi bersama kementerian dan pemerintah daerah di Banjarmasin beberapa waktu lalu.
“Dari hasil rapat koordinasi itu, seluruh daerah diminta memaparkan kondisi BUMD masing-masing. Dari Kalteng, kami sampaikan bahwa kita memiliki tiga BUMD utama, yaitu PT. Bank Kalteng, PT. Jamkrida Kalteng, dan PT. Banama Tingang Makmur,” ujar Yuas Elko, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, PT. Banama Tingang Makmur masih memerlukan pendampingan intensif, terutama dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola perusahaan.
Untuk itu, Pemprov Kalteng mengusulkan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar dapat memberikan dukungan dalam bentuk program pendampingan dan penguatan kelembagaan.
PT. Banama Tingang Makmur ke depan diharapkan tidak hanya menjadi perusahaan daerah biasa, namun mampu bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi yang strategis.
Salah satunya adalah dengan menjembatani distribusi hasil pertanian, peternakan, perikanan dan produk UMKM dari kabupaten atau kota ke pasar yang lebih luas.
“Kita ingin PT. Banama Tingang Makmur ini bisa seperti BUMD di daerah lain yang sudah mengelola distribusi beras, sapi potong saat hari raya, hingga LPG dan BBM. Mereka bisa bekerja sama dengan BUMN seperti Bulog dan Pertamina untuk memperluas jaringan,” jelasnya.
Yuas juga menyebutkan, bahwa perusahaan ini berpotensi menjadi penghubung antara koperasi lokal, BUMD kabupaten atau kota dan pelaku usaha masyarakat dalam satu ekosistem ekonomi yang inklusif.
Meskipun saat ini PT. Banama Tingang Makmur belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, Pemprov Kalteng tetap mendorong agar perusahaan tersebut bergerak cepat dan adaptif.
Hal ini diperlukan agar BUMD tidak hanya menjadi beban APBD, tetapi mampu berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita sifatnya mendorong dan mengusulkan. Penilaian teknis tetap dilakukan oleh badan pengawas, tapi kita berharap BUMD ini segera mengambil peran yang lebih aktif dalam menampung hasil produksi masyarakat,” pungkasnya. (ifa/abe)
Dorong PT Banama Tingang Makmur jadi Motor Ekonomi Daerah
