SAMPIT – Prestasi gemilang dua siswi SMP Negeri 1 Sampit, Ilonka Rezky Hyzkia dan Elena Giselle Lantan yang sukses meraih tiga penghargaan internasional pada ajang World Sustainable Development Goal Challenge (WSDG) 2025 di Malaysia, mendapat perhatian serius dari DPRD Kotawaringin Timur (Kotim).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah menilai, capaian tersebut bukan hanya membanggakan, tetapi juga membuka ruang bagi pelestarian kearifan lokal melalui penelitian ilmiah.
“Prestasi ini luar biasa. Bukan hanya, karena mengharumkan nama Kotim dan Indonesia, tetapi juga karena mengangkat pengetahuan tradisional masyarakat Dayak ke panggung dunia. Pemerintah daerah sudah sepatutnya memberi apresiasi dan dukungan agar potensi, seperti ini terus berkembang,” kata Riskon, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, keberhasilan Ilonka dan Elena menjadi bukti nyata, bahwa kearifan lokal bisa menjadi inspirasi besar bila dikembangkan dengan pendekatan ilmiah.
“Ini membuktikan anak-anak kita mampu mengolah pengetahuan lokal menjadi karya yang diakui dunia. Tentu saja pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih terhadap putra-putri terbaik Kotim yang berprestasi,” tambahnya.
Riskon juga menyoroti pentingnya regulasi tentang pemberian penghargaan bagi pelajar berprestasi. Ia berharap, apresiasi tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga dalam bentuk nyata.
“Jangan sampai prestasi sebesar ini hanya lewat begitu. Harus ada bentuk apresiasi yang nyata agar anak-anak kita semakin semangat berkarya,” tegasnya.
Ia optimistis capaian ini akan memicu semangat generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan penelitian berbasis potensi lokal. “Dengan begitu, kearifan tradisional tidak hanya lestari, tetapi juga memberi manfaat lebih luas di tingkat global,” pungkasnya. (pri/abe)
