Politik

Mahfud MD Benarkan Ditawari Posisi Menko Polkam oleh Seorang Jenderal Senior

41
×

Mahfud MD Benarkan Ditawari Posisi Menko Polkam oleh Seorang Jenderal Senior

Sebarkan artikel ini
FOTO : NET

Pakar hukum tata negara Mahfud MD mengakui dirinya ditawari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) oleh seorang jenderal senior. Hal itu disampaikan Mahfud dalam siniar Youtube Mahfud MD Official, Selasa (23/9).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu merasa kaget dengan isi pembicaraan yang muncul dalam podcast Bocor Alus pada 13 September.

“Saya agak kaget, ketika bocor alus tanggal 13 September itu bercerita, pada waktu itu Menko Polkam belum ada. Masih kosong karena Pak BG (Budi Gunawan) sudah diberhentikan, calonnya untuk mengganti belum ada dan dirangkap oleh Pak Sjafrie (Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin). Tiba-tiba disebut saya sudah dihubungi, padahal itu benar terjadi,” kata Mahfud dalam siniar Youtube.

Mahfud memastikan, dirinya tidak memberikan bocoran kepihak manapun. Karena itu, ia merasa heran informasi yang seharusnya sangat terbatas bisa sampai keluar. 

“Saya kaget tahu dari mana ini. Karena ini benar, benar saya dihubungi, tapi saya berkomitmen untuk tidak membicarakan itu dengan siapa. Kok bisa tahu ini bocor alus. Ini alus betul masuknya. Yang tahu kan hanya saya bersama jenderal yang menghubungi saya. Iya (jenderal), sangat senior,” ujarnya.

Mahfud mengungkapkan, dirinya pertama kali ditelepon pada 7 September malam, beberapa hari menjelang pelantikan kabinet. Saat itu, ia sedang berada di Jogjakarta. 

“Saya ditelepon, ‘Pak Mahfud di mana?’. Saya bilang di Jogja. Terus diminta ke Jakarta karena ada perlu oleh sang jenderal. Saya jawab, besok saya masih ada kuliah, baru lusa pulang,” jelasnya.

Setelah kembali ke Jakarta pada 9 September, Mahfud akhirnya bertemu langsung dengan sang jenderal senior. Dalam pertemuan itu, ia ditawari untuk menempati kursi Menko Polkam dengan alasan kemampuannya dianggap bisa menjembatani kepentingan TNI dan Polri.

“Dia bilang begini, ‘Pak Mahfud ini Menko Polkam perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri. Dan diskusi-diskusi kami, kecenderungannya ke Pak Mahfud,” tukasnya.

SUMBER : JAWA.POS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *