PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan kembali, pentingnya komitmen perusahaan-perusahaan yang beroperasi tidak hanya dalam hal investasi, tetapi juga dalam tanggung jawab sosial CSR dan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyampaikan, bahwa pemerintah sangat terbuka dan menyambut baik keberadaan investor di berbagai sektor. Namun, keterbukaan itu juga harus dibarengi dengan tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.
“Perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kalteng sangat welcome dan terbuka. Tapi di sisi lain, mereka juga harus punya komitmen dan tanggung jawab sosial,” ujarnya, Selasa (16/9/2025) sore.
Edy menekankan, bahwa perusahaan tidak hanya berperan sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga harus berkontribusi dalam bentuk CSR yang berdampak langsung ke masyarakat serta membantu meningkatkan PAD melalui pajak dan retribusi daerah.
Pemprov saat ini tengah mengoptimalkan berbagai potensi pendapatan daerah, termasuk dari sektor, pajak permukaan air,
pajak kendaraan bermotor, Bea balik nama kendaraan, pajak alat berat.
“Salah satu contohnya, untuk pajak permukaan air selama ini kita hanya mengandalkan kejujuran perusahaan. Sekarang pendekatannya diubah, kita akan gunakan meteran agar transparan,” kata Edy.
Langkah ini diambil agar pemanfaatan sumber daya alam di Kalteng berkontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat, bukan hanya menjadi keuntungan sepihak.
Edy juga menyampaikan, bahwa peran perusahaan diharapkan tidak sebatas pada formalitas laporan tahunan CSR, tetapi benar-benar dirancang sesuai kebutuhan lokal dan pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin perusahaan hadir sebagai mitra pembangunan. Bukan sekadar operator ekonomi, tapi juga sebagai bagian dari solusi untuk berbagai persoalan sosial di Kalteng,” tambahnya.
Pemprov akan terus mendorong kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam berbagai program strategis, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga pelestarian lingkungan hidup. (ifa/abe)