Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, merespons tudingan yang menyasar partai berlambang banteng moncong putih. Pasalnya, dalam sebuah pemberitaan menyebutkan ada peran PDIP dibalik kerusuhanan demonstrasi akhir Agustus 2025.
Guntur turut mengunggah sebuah pemberitaan ke dalam media sosial, yang menyebut peran PDIP dalam kerusuhan demonstrasi. Pemberitaan itu juga menyinggung soal nasib koalisi PDIP-Gerindra, setelah Presiden Prabowo Subianto mencopot Budi Gunawan dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
“Kalau berita ini benar, maka Presiden menerima informasi yang menyesatkan. Buat apa PDI Perjuangan ikutan rusuh?” kata Guntur dalam unggahan pada akun media sosial Instagram, Jumat (19/9).
Guntur menekankan, kekuatan politik PDI Perjuangan saat ini berada di DPR. Ia menilai tidak masuk akal jika partainya justru mendukung aksi demonstrasi yang menuntut pembubaran lembaga legislatif tersebut, apalagi sampai memicu kerusuhan
“Bertugas di DPR adalah kekuatan politik PDI Perjuangan saat ini, buat apa demo-demo dengan tuntutan bubarin DPR apalagi sampai rusuh?” tegasnya.
Guntur juga menyinggung isu yang menyeret nama Kepala BIN Budi Gunawan. Ia menegaskan Budi Gunawan bukan kader PDIP dan posisinya di kabinet, murni hak prerogatif Presiden.
“Bapak Budi Gunawan bukan kader PDI Perjuangan, beliau dipilih karena prerogatif Presiden dan di-reshuffle juga karena prerogatif Presiden,” jelasnya.
Ia turut meluruskan kabar soal kehadiran politisi PDIP Adian Napitupulu di RSCM. Menurutnya, kedatangan Adian bukan untuk memprovokasi, melainkan melayat almarhum Affan Kurniawan sekaligus memberikan solidaritas pada komunitas ojek online (ojol).
SUMBER : JAWA.POS