Lamandau

Festival Budaya Melayu Kutaringin 2025 Resmi Dibuka

36
×

Festival Budaya Melayu Kutaringin 2025 Resmi Dibuka

Sebarkan artikel ini
PEMUKULAN GONG: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamandau, M Irwansyah, didampingi Ketum HPMB H. Rudiansyah, secara resmi membuka Festival Budaya Melayu Kutaringin 2025, belum lama ini. FOTO IST

NANGA BULIK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamandau, M Irwansyah, secara resmi membuka Festival Budaya Melayu Kutaringin 2025.

Dalam sambutannya, Irwansyah menegaskan pentingnya pariwisata sebagai salah satu sektor yang harus digarap serius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Pariwisata merupakan salah satu potensi yang harus dieksplorasi. Banyak daerah meski kaya akan hasil bumi, tetap menjadikan pariwisata sebagai penopang ekonomi. Kita patut bersyukur Kabupaten Lamandau memiliki ragam budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata,” kata Irwansyah di Nanga Bulik, Kamis (11/9) tadi malam.

Menurutnya, Festival Budaya Melayu Kutaringin yang masuk dalam kalender event tahunan pariwisata Lamandau diharapkan mampu memperkuat sinergi berbagai pihak.

Tujuannya, menjadikan Lamandau sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, baik untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Irwansyah juga menekankan bahwa pengembangan sektor pariwisata membutuhkan kerja sama multisektor.

“Harus ada peran serta dari masyarakat, pelaku usaha, kelompok tani hutan, Pokdarwis, karang taruna, pelaku kuliner, pengrajin, hingga pegiat seni budaya. Dengan partisipasi aktif semua pihak, destinasi pariwisata berdaya saing bisa diwujudkan,” tegasnya.

Pada akhir sambutannya, Irwansyah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan festival tersebut.

Ia berharap penyelenggaraan ke depan bisa semakin meriah dan dikelola dengan lebih profesional.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pemuda Melayu Borneo (HPMB) H Rudiansyah menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Lamandau, sponsor, hingga masyarakat yang mendukung festival.

Ia juga menyinggung pentingnya perhatian pemerintah untuk menjaga keseimbangan budaya di Lamandau.

“Selama ini budaya Melayu belum maksimal diekspos, padahal Lamandau juga bagian dari suku-suku Melayu. Berdasarkan sejarah, Lamandau masuk dalam wilayah Kesultanan Kotawaringin yang berdiri sejak tahun Thn 1619 yaitu Sultan 1

Pangeran Adipati Antakusuma bin Sultan Mustainubillah,” ujar Rudiansyah.

HPMB berharap festival ini tidak hanya menjadi hiburan tahunan, tetapi juga ruang pelestarian budaya sekaligus memperkuat identitas Melayu di Lamandau dan Kalimantan Tengah. (han/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *