Isen MulangKalimantan Tengah

Bahas Pembangunan Jalan Penghubung Jembatan Jelai menuju Desa Sukaramai

27
×

Bahas Pembangunan Jalan Penghubung Jembatan Jelai menuju Desa Sukaramai

Sebarkan artikel ini
PERTEMUAN: Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung (batik biru) bahas konektivitas dan rencana Jalan Penghubung Jembatan Jelai-Ketapang, bersama Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, Kamis (11/9/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Upaya memperkuat konektivitas antardaerah terus digalakkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Hal itu ditunjukkan melalui pertemuan antara Plt Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung, dengan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalbar usai Rakor Pemberantasan Praktik Pertambangan dan Pembalakan Liar di Pontianak, Kamis (11/9/2025).

Salah satu topik strategis yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan jalan penghubung antara Jembatan Jelai di Kalteng menuju Desa Sukaramai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Jalan sepanjang kurang lebih 4 kilometer ini diharapkan dapat membuka akses baru antardua provinsi dan meningkatkan konektivitas wilayah perbatasan.

“Jalur ini sangat penting karena menjadi penghubung utama antara Kalteng dan Kalbar. Saat ini, kondisinya masih berupa jalan tanah dan melintasi lahan rawa, sehingga perlu perhatian serius dalam pembangunannya,” ucap Leonard S. Ampung usai pertemuan.

Karena ruas jalan tersebut berada di wilayah administratif Kalbar, Leonard menyampaikan, bahwa pelaksanaan pembangunan akan menjadi tanggung jawab Pemprov Kalbar. Namun, Pemprov Kalteng menyatakan, komitmennya untuk mendukung penuh agar proyek ini segera direalisasikan.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan menyampaikan, bahwa pemerintahannya siap menindaklanjuti rencana tersebut. 

“Pada prinsipnya Pemerintah Kalimantan Barat akan merealisasikan pembangunan jalan dari Kalbar menuju Kalteng,” tegasnya.

Pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan, tidak hanya meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar arus barang dan jasa, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru serta mengatasi keterisolasian sejumlah wilayah di perbatasan Kalteng dan Kalbar. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *