Isen MulangKalimantan Tengah

Sering Hujan Namun Ancaman Karhutla Masih Ada 

93
×

Sering Hujan Namun Ancaman Karhutla Masih Ada 

Sebarkan artikel ini
Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib. Foto: IST

PALANGKA RAYA – Hujan deras beberapa pekan terakhir mengguyur sejumlah wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Bahkan, di sebagian daerah bencana banjir mulai muncul. Akan tetapi, curah hujan tidak serta merta menghapus ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Senin (8/9/2025). 

Menjelang 30 hari masa aktivasi pos lapangan (poslap) karhutla se-Kalimantan Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng menegaskan pentingnya menjaga kewaspadaan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Provinsi Kalteng, Alpius Patanan menjelaskan, bahwa ancaman kebakaran masih ada, khususnya di kawasan rawan. Berdasarkan pemetaan zona musim berada pada wilayah tenggara dan selatan Kalteng, juga merupakan area gambut.

“Personel di lapangan kami dorong untuk tetap siaga. Hujan memang sering turun, bahkan banjir melanda beberapa daerah, tapi karhutla tidak boleh diabaikan,” ucapnya.

Berdasarkan laporan harian per 7 September 2025, hanya terpantau satu titik hotspot tanpa kejadian karhutla maupun groundcheck. 

“Tidak ada lahan terbakar pada periode tersebut. Namun, secara akumulasi sejak 1 Januari hingga 7 September 2025, jumlah hotspot di Kalteng telah mencapai 1.793 titik. Dari jumlah itu, tercatat 485 kali kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 720,81 hektare,” jelasnya.

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi potensi kebakaran, sebanyak 77 poslap penanggulangan karhutla telah diaktifkan di seluruh Kalimantan Tengah. 

Status siaga darurat juga ditetapkan melalui sejumlah keputusan kepala daerah. SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/288/2025 menetapkan status siaga darurat bencana karhutla mulai 29 Juli hingga 20 Oktober 2025.

Selain itu, sejumlah kabupaten turut menetapkan status serupa, yakni Kabupaten Sukamara mulai 11 Juni hingga 8 September 2025, Kotawaringin Timur 1 Agustus hingga 29 Oktober 2025 dan Kotawaringin Barat 4 Agustus 4 November 2025.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib menjelaskan, bahwa peningkatan kapasitas personel juga menjadi fokus tama, yakni latihan, simulasi, hingga pengarahan langsung oleh tim profesional rutin digelar.

“Kesiapsiagaan personel harus terus ditingkatkan. Bukan hanya menghadapi karhutla, tetapi juga kebakaran rumah warga yang akhir-akhir ini cukup sering terjadi,” ucapnya.

Toyib mengingatkan, masyarakat juga harus ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan. 

“Kami mengimbau, agar tidak melakukan pembakaran lahan kering atau membuang puntung rokok sembarangan. Waspada terhadap api, karena sedikit kelalaian bisa memicu bencana besar,” lanjutnya.

Kondisi cuaca yang kerap berubah menimbulkan tantangan ganda. Hujan deras membantu meredam potensi titik api, tetapi di sisi lain juga menimbulkan ancaman banjir. Bagi BPBPK Kalteng, menjaga keseimbangan dalam penanganan bencana menjadi pekerjaan penting. 

“Tetap siaga terhadap karhutla sembari mengantisipasi dampak cuaca ekstrem lainnya,” tutur Toyib. (ter/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *