Isen MulangKalimantan Tengah

Pemuda Diingatkan jadi Garda Depan Perdamaian

34
×

Pemuda Diingatkan jadi Garda Depan Perdamaian

Sebarkan artikel ini
DEKLARASI: Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran membacakan sambutan saat menghadiri Deklarasi Damai Huma Betang digelar OKP lintas iman, Minggu sore (7/9/2025).Foto: IFA/PE Raka

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran menegaskan, pentingnya peran generasi muda lintas iman sebagai garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kedamaian di Bumi Tambun Bungai. 

Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Deklarasi Damai Huma Betang yang digelar organisasi kepemudaan lintas iman di Betang Hapakat, Palangka Raya, Minggu (7/9/2025).

Acara yang diikuti oleh GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, Pemuda Katolik dan Paradah ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama menjaga kerukunan, solidaritas dan semangat kebangsaan di tengah perbedaan.

Dalam sambutannya, Agustiar Sabran mengingatkan, bahwa deklarasi ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. 

Ia juga menekankan, pentingnya menghindari provokasi dan perpecahan serta memperkuat dialog yang membangun.

“Sebagaimana semangat persatuan dan perdamaian yang diwariskan para leluhur Dayak melalui Perjanjian Tumbang Anoi 1894, deklarasi ini harus menjadi pondasi yang nyata. Bukan hanya diucapkan, tetapi diterapkan dalam setiap perbuatan. Hindari perpecahan, jauhi provokasi, dan berlomba dalam kebajikan serta prestasi,” tegas Agustiar.

Sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Ia juga menekankan, perlunya menanamkan nilai Belom Bahadat dan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Kalteng, Arjoni, menyatakan deklarasi ini merupakan tindak lanjut dari gerakan lintas iman di tingkat nasional, termasuk Piagam Jakarta–Vatikan. 

Ia menegaskan, komitmen pemuda lintas iman menjaga falsafah Huma Betang sebagai warisan luhur yang mengajarkan toleransi, kebersamaan dan persaudaraan.

“Kami ingin menjaga kerukunan, kedamaian, dan toleransi di Kalteng. Falsafah Huma Betang adalah kekayaan bersama yang harus dijaga. Kami berkomitmen menjaga kedamaian di Bumi Tambun Bungai,” ujar Arjoni. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *