Kamu mungkin pernah menemukan pola-pola menyerupai pulau kecil dengan warna kemerahan di bagian lidah. Jika iya, kemungkinan kamu mengalami kondisi medis yang dikenal sebagai lidah geografis. Kondisi ini dinamakan demikian karena memang pola bercak kemerahan pada lidah menyerupai peta geografis. Kamu mungkin takut dan khawatir dengan kondisi ini. Namun kondisi ini tidak berbahaya dan umum terjadi oleh banyak orang.
Bercak-bercak atau pola ini sering kali tampak menakutkan bagi penderitanya. Adapun penderita yang mengalami sensasi nyeri atau terbakar, terutama ketika mengonsumsi makanan pedas, asam, atau asin. Namun, kebanyakan penderita lidah geografis justru tidak merasakan gejala apapun. Bahkan sebagian dari mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki lidah geografis. Hal ini dapat terjadi karena sebagian orang mungkin jarang atau tidak pernah melihat lidahnya sendiri.
Durasi lidah geografis juga dapat bervariasi dan tidak dapat diprediksi dengan pasti. Kondisi ini mungkin dapat berlangsung dalam hitungan hari, bulan, atau bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan sama sekali. Namun, uniknya kondisi ini dapat hilang tanpa pengobatan khusus.
Bahkan hingga saat ini, penyebab pastinya kemunculan lidah geografis belum dapat diidentifikasi. Namun, ada beberapa kemungkinan yang dapat dihubungkan dengan kondisi penyakit lain. Dilansir dari Alodokter, adapun beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu munculnya lidah geografis seperti riwayat alergi, stres, diabetes tipe 1, perubahan hormon, fissured tongue, dan kekurangan vitamin serta mineral.
SUMBER : JAWA.POS