PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Doa Kebangsaan Lintas Agama pada 2025 sebagai sarana memperkuat persatuan dan kesatuan di wilayah setempat.
Doa Lintas Agama dipimpin oleh sejumlah pemuka agama yang membawakan doa secara Islam, Kristen Protestan, Katolik serta agama lainnya dengan secara bergantian.
Kegiatan tersebut diikuti para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemprov Kalteng.
Gubernur Kalteng, H. Agustiar, mengatakan bahwa hal ini penting untuk memperkuat persatuan umat beragama.
“Doa lintas agama ini sangat penting sebagai sarana kita memperkuat persatuan dan kesatuan diantara umat beragama,” ucapnya (2/9/2025).
Dirinya mengingatkan bahwa Kalimantan Tengah merupakan provinsi yang majemuk, baik dari sisi agama, suku, maupun serta keragaman lainnya. Agustiar menegaskan, perbedaan bukan sesuatu yang perlu dipertentangkan, melainkan harus menjadi kekuatan bersama.
“Perbedaan bukan penghalang untuk hidup rukun. Memaknai keberagaman adalah dengan saling menerima dan menghargai sehingga tercipta keharmonisan,” tegas Gubernur.
Selain itu, Agustiar Sabran meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan tidak mudah terprovokasi, serta mendukung Gubernur beserta Forkopimda dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban maupun kerukunan masyarakat.
“Dengan ini kami mengajak masyarakat untuk senantiasa meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, membangun kehidupan harmonis, rukun, damai dan bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman,” tutur Gubernur Agustiar.
Pada kegiatan itu disampaikan juga pernyataan bersama organisasi lintas agama, lintas suku dan tokoh adat yang dipimpin Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalteng Bulkani. (ter/abe)
