PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan komitmennya dalam memperkuat pembangunan desa melalui program khusus yang akan digulirkan pada 2026.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo menyampaikan, bahwa alokasi Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per desa tersebut bukan berbentuk dana tunai, melainkan program kegiatan dari provinsi.
“Ini bukan dana yang diserahkan langsung ke desa, melainkan program yang dilaksanakan pemerintah provinsi untuk masuk ke desa. Jadi bentuknya kegiatan, misalnya Betang Makmur, atau program lain yang mendukung pembangunan desa,” jelas Edy, Selasa (2/9/2025).
Ia menegaskan, mekanisme penentuan program akan tetap melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) berjenjang, mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten. Dengan begitu, program provinsi dapat bersinergi dengan prioritas pembangunan daerah setempat.
“Biasanya ada proses musrenbang di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Nanti yang disepakati bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi. Jadi pengelolaannya tetap di provinsi, bukan diserahkan langsung ke desa,” tegasnya.
Edy menambahkan, skema tersebut sekaligus menjadi upaya Pemprov Kalteng untuk memperkuat sinergi perencanaan pembangunan, memastikan setiap desa mendapatkan manfaat yang nyata, serta menghindari tumpang tindih anggaran.
“Kita ingin pembangunan desa benar-benar terarah dan berdampak bagi masyarakat. Dengan pola program ini, desa bisa berkembang sesuai kebutuhan, namun tetap terkoneksi dengan prioritas pembangunan provinsi,” pungkasnya. (ifa/abe)