Feature

Wartelsuspas Hadirkan Harapan Baru bagi Para Napi

97
×

Wartelsuspas Hadirkan Harapan Baru bagi Para Napi

Sebarkan artikel ini
WARTELSUSPAS: Warga binaan Lapas Kelas IIB Sampit menggunakan Wartelsuspas untuk menghubungi keluarganya.FOTO HUMAS UNTUK RADAR KALTENG

Melepas Rindu dari Balik Jeruji Besi

Suara tangis haru bercampur tawa terdengar lirih dari bilik kecil di sudut Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit. Di balik gagang telepon itu, beberapa warga binaan alias para narapidana berbincang hangat dengan keluarga yang sudah lama tak ditemui. Momen sederhana ini terjadi berkat hadirnya Warung Telepon Khusus Lapas atau Wartelsuspas, fasilitas komunikasi resmi yang baru diresmikan tahun ini.

SINDY APRIANSYAH, Sampit

SEJAK beroperasi, Wartelsuspas menjadi oase baru bagi para napi di lapas itu. Tak hanya memberikan kesempatan melepas rindu dengan keluarga, fasilitas ini juga menjadi sarana untuk memperkuat semangat dan menjaga kesehatan mental mereka selama menjalani masa pidana.

Kehadiran Wartelsuspas menjadi jawaban atas kebutuhan hak komunikasi warga binaan, sekaligus langkah tegas Lapas Sampit dalam menekan penggunaan ponsel ilegal. Melalui fasilitas resmi ini, komunikasi warga binaan dan keluarga berlangsung aman, legal, dan tetap dalam pengawasan.

“Dengan adanya Wartelsuspas, warga binaan tetap bisa mendapatkan dukungan moral dari keluarganya. Ini penting untuk proses rehabilitasi mental sebelum mereka kembali ke masyarakat. Selain itu, fasilitas ini juga efektif mencegah niat menggunakan handphone ilegal di dalam lapas,” kata Kepala Lapas Sampit Muhammad Yani, Kamis (28/8/2025).

Wartelsuspas sendiri merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga yang menjamin keamanan dan keterpantauan penggunaan layanan. Dengan begitu, komunikasi yang terjalin tetap aman, tertib, sekaligus memenuhi hak asasi warga binaan.

“Fasilitas ini merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga, sehingga keamanan dan legalitasnya terjamin. Kami ingin memastikan komunikasi tetap berjalan, tetapi dengan cara yang benar dan sesuai aturan,” tambahnya.

Bagi para warga binaan, Wartelsuspas menjadi ruang kecil yang menghadirkan makna besar. Di balik gagang telepon itu, terselip doa dan semangat dari keluarga yang menanti. Sementara bagi pihak lapas, inisiatif ini menjadi wujud komitmen untuk membina sekaligus menjaga lingkungan pemasyarakatan tetap kondusif.

Kini, bilik Wartelsuspas bukan sekadar ruang percakapan, melainkan simbol harapan baru. Suara yang tersambung dari balik jeruji besi itu menjadi penguat tekad warga binaan untuk berubah dan menatap masa depan dengan lebih optimis. (pri/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *