PALANGKA RAYA – Kabupaten Kapuas kembali menegaskan, posisinya sebagai salah satu lumbung pangan strategis di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pada panen raya padi lokal di Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Senin (25/8/2025), Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng mencatat produktivitas padi lokal varietas Karang Dukuh mencapai 5,120 ton gabah kering panen (GKP) per hektare.
Setelah proses pengeringan dan penyusutan kadar air hingga 14 persen, hasil ubinan di lahan Kelompok Tani Karya Mulia 2, Desa Handel Gardu, menunjukkan capaian 4,404 ton gabah kering giling (GKG) per hektare.
Kepala Dinas TPHP Kalteng, Rendy Lesmana, yang memimpin langsung pengawalan panen, menyebut penggunaan teknologi pascapanen seperti combine harvester mampu mengurangi kehilangan hasil sekaligus menjaga mutu gabah.
“Hamparan padi lokal seluas 2.400 hektare di Desa Anjir Serapat Tengah siap mendukung peningkatan produksi beras lokal di Kalteng,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengawalan panen dilakukan secara terpadu dengan melibatkan pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan kelompok tani untuk memastikan mutu hasil panen.
Menurutnya, padi lokal Kapuas selain menjadi sumber pangan juga berpotensi dikembangkan sebagai beras indikasi geografis dan warisan budaya pertanian bernilai ekonomi tinggi.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Edi Dese menegaskan, Kapuas merupakan salah satu lumbung pangan utama di Kalteng.
Ia mendorong, peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali setahun melalui kombinasi varietas padi lokal dan unggul.
“Penggunaan padi varietas lokal memang masih sangat tinggi. Kita harap produktivitas bisa terus ditingkatkan,” katanya. (ifa/abe)