Isen MulangKalimantan Tengah

Anyaman Rotan Kotim Dibidik Tembus Pasar Global

85
×

Anyaman Rotan Kotim Dibidik Tembus Pasar Global

Sebarkan artikel ini
PELATIHAN: Suasana kegiatan pelatihan anyaman rotan hasil kerja sama antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kotim, (20-22/8/2025).Foto: IST

PALANGKA RAYA – Anyaman rotan yang menjadi salah satu potensi unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus diberdayakan agar mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional. 

Upaya tersebut ditandai dengan digelarnya Pelatihan Kerajinan Anyaman Rotan berlangsung pada 20 sampai dengan 22 Agustus 2025 di Aula Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kotim.

Kegiatan hasil kerja sama antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kotim itu diikuti oleh 25 peserta dari berbagai kecamatan. Para peserta mendapatkan materi mulai dari teknik anyaman, desain produk modern, hingga strategi pemasaran digital.

Kepala Bidang Industri Disdagperin Kalteng, Simon Fahmi Obos menegaskan, bahwa rotan tidak hanya sekadar bahan baku lokal, tetapi dapat menjadi produk bernilai tinggi jika diolah dengan inovasi. 

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan nilai tambah ekonomis pada komoditas rotan, sekaligus mendorong Kotim menjadi pusat kerajinan yang memiliki daya saing global,” ujarnya.

Lebih jauh Ia menekankan, pemerintah daerah berkomitmen mendukung pelaku usaha kecil menengah melalui berbagai program, termasuk akses pembiayaan, peningkatan kapasitas SDM, hingga perlindungan hak kekayaan intelektual.

Peserta pelatihan mengaku antusias mengikuti kegiatan ini, karena bisa langsung mempraktikkan teknik baru, sekaligus memahami peluang pasar. 

“Kami jadi lebih tahu cara membuat anyaman yang tidak hanya indah, tetapi juga sesuai tren pasar,” ungkap salah satu peserta.

Dengan adanya pendampingan berkelanjutan, diharapkan produk rotan Kotim tak hanya memenuhi pasar lokal, tetapi juga mampu menembus gerai internasional sebagai bagian dari identitas budaya Kalteng. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *