PALANGKA RAYA – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Bennie Brian Tonni menekankan tentang pentingnya percepatan revitalisasi pasar tradisional di Palangka Raya.
Langkah tersebut dinilai penting, agar pasar dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern sekaligus memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.
Menurut dia, pasar tradisional memiliki peran vital sebagai pusat ekonomi rakyat, namun kondisinya saat ini masih jauh dari standar yang diharapkan.
“Pasar bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga wajah kota. Kita ingin pasar tradisional di Palangka Raya lebih bersih, tertata, dan memiliki fasilitas yang layak,” tegasnya, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Bennie, modernisasi pasar tidak boleh mematikan pedagang kecil, tapi harus menguntungkan mereka juga. Salah satunya melalui penataan lapak yang lebih rapi, penyediaan fasilitas sanitasi yang baik, serta peningkatan keamanan di area pasar.
“Revitalisasi harus pro-pedagang kecil. Mereka tidak boleh terbebani dengan biaya tambahan yang memberatkan. Pemerintah harus hadir memberi solusi agar semua pihak merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Selain penataan fisik, ia juga meminta pemerintah untuk melakukan pembinaan kepada pedagang. Pelatihan pengelolaan usaha, promosi berbasis digital, dan peningkatan kualitas pelayanan menjadi hal yang dianggap penting untuk meningkatkan daya tarik pasar tradisional.
“Pedagang perlu dibekali keterampilan agar mampu bersaing di era digital. Promosi pasar melalui media sosial juga harus digencarkan agar menarik minat generasi muda untuk berbelanja di pasar tradisional,” jelasnya.
Anggota dewan PDI Perjuangan itu berharap agar pemerintah kota dapat menggandeng pihak swasta melalui program kemitraan untuk mempercepat revitalisasi pasar. Kolaborasi ini dinilai akan mempercepat proses tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (ter/ens)