Isen MulangKalimantan Tengah

Rapat Evaluasi Perkuat Percepatan Deteksi Dini

35
×

Rapat Evaluasi Perkuat Percepatan Deteksi Dini

Sebarkan artikel ini
Rapat Evaluasi
Satgas Karhutla BPBD Kalteng menggelar Rapat Evaluasi bersama BMKG dan Poslap se-Kalteng. Foto: IST

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), dalam Rapat Evaluasi Satgas Karhutla digelar secara daring, Senin (18/8/2025).

Kepala Pelaksana BPBD melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalteng, Alpius Patanan menegaskan, komitmen untuk mewujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap (KBKA).

Menurutnya, meski kondisi cuaca saat ini relatif aman dengan curah hujan yang masih terjadi di sejumlah wilayah, potensi karhutla tidak boleh diabaikan.

“Hotspot nihil dan kualitas udara masih baik. Namun, ini tidak berarti kita lengah. Musim kemarau basah tetap bisa berubah menjadi ancaman jika ada pembakaran lahan. Oleh karena itu, fokus utama kami adalah pencegahan melalui patroli dan sosialisasi,” ungkapnya.

BPBD Provinsi Kalteng saat ini telah membentuk 77 pos lapangan (Poslap) di seluruh kabupaten atau kota. Hal ini merupakan bentuk inovasi yang bertujuan untuk mempercepat deteksi dini dan memperkuat koordinasi di lapangan.

“Sebagai komitmen kami dalam mewujudkan Kalteng bebas kabut asap adalah dengan melakukan inovasi membentuk Poslap sebanyak 77 Poslap di tahun 2025 ini yang ada di seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah,” tegas Alpius.

Lebih lanjt, pemeliharaan sarpras juga menjadi perhatian, sehingga siap digunakan kapan saja. Sinergi lintas sektor juga akan terus diperkuat.

“Pemeliharaan peralatan harus optimal. Jangan sampai saat darurat, peralatan kita tidak siap. Kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media sangat penting dalam pencegahan karhutla,” tutur Alpius.

Selain patroli darat, Satgas juga menyiagakan helikopter patroli dan armada water bombing yang siap bergerak jika terjadi kebakaran. Tim darat difokuskan untuk sosialisasi di desa rawan, sementara Poslap memantau situasi secara intensif.

Pihak BPBD mengimbau, masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Kami mengajak, seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lahan dan hutan, tidak membuka lahan dengan cara membakar serta segera melapor jika menemukan titik api. Pencegahan jauh lebih mudah daripada pemadaman,” pugkas Alpius. (ter/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *