PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai tonggak penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya generasi muda. Hal itu diwujudkan dengan peluncuran program Cek Kesehatan Gratis bagi Pelajar dan Mahasiswa yang resmi dilaunching Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran di Bundaran Besar Palangka Raya, Senin (18/8/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan bahwa kesehatan generasi muda merupakan fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045.
“Pelajar dan mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Pemeriksaan kesehatan rutin memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas dan siap menghadapi masa depan. Ini lah cara kita melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan dengan membangun SDM yang berkualitas,” ucapnya.
Selain layanan kesehatan, Pemprov Kalteng juga menggelar lomba olahraga tradisional dan seni di Halaman Istana Isen Mulang dan Bundaran Besar. Kegiatan ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga sarana memperkuat karakter kebersamaan, sportivitas, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.
“Dengan semangat olahraga tradisional, seni, dan budaya, kita satukan seluruh elemen masyarakat. Dari ASN, TNI-Polri, mahasiswa, hingga komunitas, semua bergerak bersama,” ujar Gubernur.
Program yang masuk dalam kerangka besar HUMA BETANG ini mencakup pemeriksaan kesehatan sejak bayi hingga lansia, dengan layanan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Peluncuran tahap awal menyasar sekitar 2.000 pelajar dan mahasiswa di Kota Palangka Raya.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung menyebutkan, bahwa tingginya antusiasme peserta menunjukkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga kesehatan.
“Anak muda kita bukan hanya butuh pendidikan yang baik, tapi juga kesehatan yang prima,” jelasnya.
Dinas Pemuda dan Olahraga Kalteng sendiri menyiapkan delapan jenis lomba, mulai dari panjat pinang, tarik tambang, balap karung, hingga lomba vokal solo. Kehadiran ribuan peserta dan masyarakat yang memadati lokasi menjadi bukti nyata bahwa perayaan kemerdekaan bisa sekaligus menjadi wadah membangun kesehatan, kebersamaan dan identitas budaya daerah. (ifa/abe)