Lamandau

Sejarah dan Budaya Melayu Wajib Dijaga, HPBM Lamandau Hadiri Seminar Antar Bangsa Melayu Serumpun

64
×

Sejarah dan Budaya Melayu Wajib Dijaga, HPBM Lamandau Hadiri Seminar Antar Bangsa Melayu Serumpun

Sebarkan artikel ini

NANGA BULIK – Sejarah dan budaya Melayu merupakan warisan berharga yang wajib dijaga dan dilestarikan. Hal ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Pemuda Melayu Borneo (HPBM) asal Lamandau, Kalimantan Tengah, H. Rudiansyah, saat menghadiri Seminar Antar Bangsa Melayu Serumpun yang digelar di Pendopo Bupati Kayong Utara, Sukadana, Sabtu (16/8/2025).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, dan dihadiri perwakilan dari berbagai negara tetangga, di antaranya Awang H. Zulkiflee Bin H. Abdul Latif (Brunei Darussalam), Tuanku Puteri Zaidatul Mardiah Binti Yussuf (Malaysia), dan Sarafian Salleh (Singapura).

 Selain itu, hadir pula perwakilan dari Thailand serta tokoh Melayu dari Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Lamandau, termasuk tokoh budaya dan sejarawan lokal.

Koordinator negara pada seminar ini adalah Dato’ H. Muhammad Natsir, S.Sos., M.Si., dengan dukungan Forum Perbauran Kebangsaan Kayong Utara yang diketuai Jumadi Gading.

Haji Rudi, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa seminar ini menjadi wadah penting untuk memperkuat tali persaudaraan, memperdalam pemahaman, serta berbagi pengalaman antar komunitas Melayu dari berbagai wilayah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ia hadir bersama dua rekannya, Ismail Marzuki dan M. Fithriansyah (Davit).

Usai seminar, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah berupa makan saprahan bersama di kediaman Ketua Panitia, Jumadi Gading, di Sungai Mengkuang, Pulau Datok, Sukadana. Dalam kesempatan tersebut, HPBM turut menyerahkan cendera mata sebagai bentuk penghargaan kepada para tamu undangan. Penyerahan dilakukan oleh Heri Susanto, salah satu penggagas HPBM (Jong Borneo) asal Ketapang.

(han/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *