SAMPIT – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kabupaten Kotawaringin Timur Sepnita menegaskan, bantuan alat berat jenis ekskavator yang disalurkan pemerintah ke setiap kecamatan tidak ada yang mangkrak, seperti isu yang beredar belakangan ini.
Menurut dia, secara umum penggunaan ekskavator di lapangan masih berjalan. Hanya di satu kecamatan yang penggunaannya belum maksimal. Yaitu di Kecamatan Pulau Hanaut.
“Kalau yang belum maksimal saya kira hanya di Pulau Hanaut, karena biaya mobilisasinya besar sekali. Namun hal ini akan kami evaluasi. Bahkan bupati sudah menjadwalkan evaluasi tersebut pada Juli ini,” ujar Sepnita, belum lama ini.
Dia menyayangkan adanya tudingan bahwa ekskavator di sejumlah wilayah dinyatakan mangkrak. Menurut dia, jika hanya mengalami kerusakan, hal itu merupakan hal yang wajar.
“Saya juga bingung, istilah mangkrak itu dari mana. Kalau rusak, ya wajar, namanya juga alat berat. Di Kecamatan Cempaga sempat rusak, tapi sudah diperbaiki dan sekarang bisa dipakai lagi,” tegasnya.
Sepnita menjelaskan, biaya pemeliharaan ekskavator ditanggung oleh Dinas Pertanian dan anggarannya tersedia. Setiap kali alat berat itu mengalami kerusakan, perbaikan dapat segera dilakukan.
Dijelaskannya, penggunaan ekskavator ini menggunakan sistem pinjam pakai yang telah difasilitasi melalui aplikasi bernama Sipimakai atau sistem pinjam pakai. Alat tersebut diperuntukkan bagi kelompok tani yang mengajukan permohonan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Dalam sistem pinjam pakai ini, alat kami pinjamkan kepada kelompok tani. Namun untuk biaya BBM, operator, dan helper ditanggung oleh peminjam. Beda halnya dengan sistem sewa, yang hanya ada di Dinas Pekerjaan Umum,” ucapnya.
Septina berharap kepada masyarakat, khususnya kelompok tani, dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan baik untuk mendukung kegiatan pertanian. Ia juga minta agar tidak mudah percaya pada isu yang tidak berdasar.
“Kami minta semua pihak memahami bahwa alat berat ini tetap dirawat dan digunakan. Evaluasi tetap akan kami lakukan untuk memastikan manfaatnya betul-betul dirasakan oleh petani,” pungkasnya. (pri/ens)