KASONGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Kasongan menggelar Pelatihan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (04/08/2025). Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Utama Lapas tersebut, warga binaan diajarkan cara membuat aksesoris gelang dan kalung dari bahan batu-batuan Lilis.
Pelatihan ini terselenggara hasil kerja sama antara Lapas Narkotika Kasongan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangka Raya, Lembaga Pelatihan Kerja Multi Karya, serta UMKM Marajaki Kreatif. Tujuannya, untuk membekali WBP dengan keterampilan produktif sebagai modal untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan Yurdani, perwakilan BLK Kota Palangka Raya M.Noor Ikhsan, dan pimpinan UMKM Marajaki Kreatif Benny, serta jajaran pegawai Lapas dan para peserta pelatihan. Sebanyak 20 orang warga binaan turut serta dan tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat atas terselenggaranya pelatihan ini. “Kami menyadari pentingnya pembekalan keterampilan bagi warga binaan sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, pihaknya ingin membuktikan bahwa Lapas bukan hanya tempat menjalani pidana saja. “Tetapi juga tempat bagi WBP untuk belajar, berkembang, dan memperbaiki diri,” ungkap Yurdani.
Perwakilan dari BLK Kota Palangka Raya menyatakan, bahwa pihaknya siap mendukung penuh kegiatan pembinaan di Lapas. “Kami hadir bukan hanya memberikan pelatihan, tapi juga membuka kesempatan bagi para warga binaan untuk mengenal dunia kerja. Harapannya, keterampilan yang diperoleh ini bisa menjadi bekal kemandirian setelah bebas nanti,” ujarnya.
Sementara itu, pimpinan UMKM Marajaki Kreatif menyampaikan harapan agar pelatihan ini tidak hanya memberikan skill teknis, tetapi juga membentuk mental wirausaha bagi para WBP.
“Kami percaya bahwa setiap orang punya kesempatan kedua. Lewat pelatihan ini, kami ingin menanamkan semangat kreatif, produktif, dan pantang menyerah kepada warga binaan,” katanya.
Pelatihan kemandirian ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan materi pelatihan seputar kerajinan tangan, kewirausahaan, dan keterampilan berbasis kearifan lokal. Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu membuka peluang usaha baru bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat. (ndi)