NANGA BULIK – Polres Lamandau telah mengamankan seorang pria muda bernama Azis, yang diuga kuat sebagai pelaku pembunuhan ibu kandungnya. Dia sudah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Bukit Raya, Kabupaten Lamandau itu. Polisi pun menjerat tersangka pelaku sesuai pasal pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Peristiwa tragis ini terjadi Jumat (20/6/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, yang menewaskan Ratna (50), yang merupakan warga setempat.
Kapolres Lamandau AKBP Joko Handono dalam konferensi pers Rabu (25/6/2025) mengungkapkan, tersangka Azis yang merupakan anak kandung korban dari pernikahan sebelumnya. “Motifnya karena sakit hati. Pelaku merasa tidak diperhatikan lagi oleh ibunya sejak lama. Akumulasi perasaan itu meledak,” kata kapolres, kemarin.
Dijelaskan kapolres, aksi keji tersebut bermula saat korban mengantar anak bungsunya yang masih duduk di bangku SMP ke sekolah. Jarak rumah dan sekolah sekitar 200 meter. Namun korban memutuskan kembali ke rumah karena merasa ada barang yang tertinggal.
Kesempatan itu dimanfaatkan Azis, yang diduga sudah mengintai gerak-gerik ibunya sejak pagi. Saat korban melintas di kebun kelapa sawit sekitar 50 meter dari sekolah, pelaku langsung menyerang dari belakang.
“Korban ditusuk tiga kali di bagian punggung. Sempat berbalik dan melawan, tapi pelaku kembali menikam dada dan perut korban secara brutal. Total ada sekitar 30 tusukan,” ungkap Joko Handono.
Polisi memastikan korban meninggal seketika di lokasi kejadian karena kehabisan darah. Salah satu tusukan mengenai jantung, yang mengakibatkan pendarahan hebat. “Tusukan menyebar dari punggung hingga pinggang dan dada atas sampai perut. Korban tewas di tempat,” katanya.
Yang lebih mengejutkan lagi, Azis sempat menenggak 18 sachet obat batuk cair merek komix sebelum melakukan aksi kejinya itu. Obat itu diduga dikonsumsi untuk menumpulkan rasa takut dan belas kasihan terhadap sang ibu. “Pelaku membeli dan mengonsumsi obat tersebut di warung dekat rumah. Ini dilakukan untuk mendukung aksinya agar lebih sadis,” jelas kapolres.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui dua hari sebelum peristiwa itu, Azis sempat datang ke rumah korban dan terlibat cekcok mulut dengan ibunya. Polisi menduga pertengkaran itu menjadi puncak dari konflik keluarga yang sudah lama membara. (han/ens)