Widiya Kumala Wali, Selalu Terdepan Mencegah KDRT
Widiya Kumala Wati, yang akrab disapa Kak Yaya, adalah sosok inspiratif yang telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi kaum perempuan dan anak di Provinsi Kalimantan Tengah. Berbagai penghargaan pun dia dapat berkat keseriusannya dan melindungi perempuan dan anak di daerah ini.
KAKA Yaya adalah sosok wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, 16 Agustus 1980. Sejak Mei 2016, dia aktif sebagai anggota Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kalteng.
Dia adalah satu garda terdepan dalam penanganan berbagai kasus kekerasan yang menimpa kelompok rentan tersebut. Pengalaman Kak Yaya selama delapan tahun terakhir dipenuhi dengan kisah haru dan perjuangan yang tak kenal lelah.
“Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah saat mendampingi anak sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. Demi mendapatkan persetujuan autopsi, saya rela pulang subuh setelah bernegosiasi dengan sang ayah, yang ternyata adalah pelaku kejahatan tersebut,” kata Yaya, Selasa (10/6/2025).
Dedikasi dan keuletannya dalam kasus ini menunjukkan betapa besar komitmennya terhadap keadilan. Tidak hanya itu, Kak Yaya juga terlibat dalam tim layanan dukungan psikososial untuk anak-anak korban radikalisme.
Bersama dinas terkait, ia bekerja siang dan malam memberikan dukungan sebelum anak-anak tersebut dibawa ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut. Pengalaman ini menunjukkan kemampuannya untuk menangani kasus-kasus kompleks yang membutuhkan penanganan multidisiplin.
Puncak dari pengabdian Kak Yaya adalah penghargaan bergengsi yang ia terima langsung dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 pada 16 Mei 2024. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi negara atas jasanya yang luar biasa di bidang sosial budaya.
Komitmen Kak Yaya tidak hanya terbatas pada Satgas PPA. Sejak 2018, ia juga menjabat sebagai bendahara Emergency Respon Palangka Raya, sebuah organisasi yang fokus pada penyelamatan jiwa manusia. Ia juga aktif sebagai relawan di Taman Baca Laskar Pelangi Palangka Raya sejak 2019 dan sebagai terapis Homebase Anak Autisme sejak 2019.
Selain itu, Kak Yaya juga mengisi program zona edukasi di RRI Palangka Raya setiap Kamis malam, menyebarkan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas.
Perjalanan panjang Kak Yaya dalam dunia sosial bermula dari keprihatinannya terhadap tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di sekitarnya.
“Awalnya saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, namun melihat banyaknya KDRT yang terjadi hampir setiap hari, saya termotivasi untuk mengembangkan diri dan membantu kerabat sekitar. Saya bergabung di kegiatan posyandu untuk melakukan pencegahan dan edukasi,” akuinya.
Kak Yaya juga merupakan anggota Forum Puspa, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemenuhan hak anak dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Tengah sejak 2017.
Dedikasi dan kerja kerasnya, telah membawa perubahan positif bagi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi perempuan serta anak-anak. (rdi/ens)