PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah dari Fraksi PAN, Agie menyoroti rendahnya, kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun anggaran 2024.
Hal ini disampaikannya menanggapi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kalimantan Tengah yang baru saja dibahas.
“Dalam LKPJ tersebut tercatat realisasi pendapatan bagian laba (dividen) dari penyertaan modal pada BUMD hanya mencapai Rp 38,85 miliar. Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp 120,6 miliar, atau hanya mencapai 32,2 persen,” ucapnya, Selasa (13/5/2025).
Agie menilai kinerja BUMD Kalteng masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Rendahnya kontribusi ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pengelolaan dan inovasi usaha BUMD. Ia menekankan pentingnya peran BUMD dalam menopang PAD, mengingat penyertaan modal pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Fraksi PAN, lanjut Agie, berpandangan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah terpilih perlu mengambil langkah konkret untuk memacu inovasi dan peningkatan kinerja BUMD. Hal ini penting agar bagian laba yang diterima pemerintah provinsi dapat meningkat sesuai dengan harapan dan tujuan penyertaan modal.
“Gubernur perlu mendorong BUMD untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja BUMD juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kendala dan mencari solusi yang tepat,” lugasnya.
Ia berharap agar pada tahun anggaran mendatang, kontribusi BUMD terhadap PAD dapat meningkat secara drastis. (rdi/rdo)