DPRD Kalimantan Tengah

Tekan Kerusakan Jalan, Proyek Rp 30 Miliar di Kotim Diharap Lancar

260
×

Tekan Kerusakan Jalan, Proyek Rp 30 Miliar di Kotim Diharap Lancar

Sebarkan artikel ini
Tekan Kerusakan Jalan, Proyek Rp 30 Miliar di Kotim Diharap Lancar
Anggota DPRD Kalteng Abdul Hafid bersama kolega. (Foto Hardi)

PALANGKA RAYA – Jalan Lingkar Selatan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menjadi sorotan karena kondisinya yang rusak parah. 

Kerusakan jalan ini dinilai menghambat kelancaran ekonomi daerah dan menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hafid.

Hafid menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap kerusakan Jalan Lingkar Selatan dalam rapat dengar pendapat bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah. Ia menyatakan bahwa pembangunan jalan lingkar ini harus menjadi prioritas utama.

Meskipun sudah dialokasikan anggaran sekitar Rp30 miliar, Hafid memastikan pelaksanaan proyek tepat sasaran dan meminta penambahan anggaran jika diperlukan untuk mencegah proyek terhenti di tengah jalan.

“Sudah ada alokasi anggaran sekitar Rp30 miliar, namun kita ingin memastikan pelaksanaannya tepat sasaran. Bila masih kurang, harus segera ditambahkan agar tidak terhenti di tengah jalan,” ucapnya, Jumat (9/5/2025).

Hafid mengapresiasi keseriusan Dinas PUPR dalam merespon masalah ini, namun berharap tindak lanjut tidak hanya berupa janji, melainkan wujud nyata pekerjaan fisik berkualitas. Jalan Lingkar Selatan memiliki fungsi strategis sebagai jalur alternatif kendaraan besar menuju kawasan industri.

Kerusakan jalan ini memaksa kendaraan berat masuk ke tengah kota, menyebabkan kerusakan jalan kota yang lebih cepat dan membengkakkan anggaran perbaikan setiap tahun. Lebih lanjut, Hafid menyoroti aspek keselamatan. Beberapa kecelakaan telah terjadi akibat truk-truk besar melintas di jalan kota yang tidak dirancang untuk kendaraan berat.

“Sudah ada korban jiwa karena ini, jalan kota tidak semestinya menjadi jalur utama angkutan industri,” ujarnya.

Hafid berkomitmen mengawal proyek ini hingga selesai, menolak adanya pemangkasan dana karena menganggap pembangunan jalan lingkar sangat penting bagi aktivitas publik. Ia menilai jalan lingkar sebagai urat nadi ekonomi Kotim, sehingga setiap proses, dari pelaksanaan hingga pengawasan kualitas, harus dikawal secara serius. Proyek ini saat ini dalam tahap lelang dan diperkirakan akan segera dimulai.

“Proses tender sudah berjalan, kita hanya menunggu eksekusi fisiknya di lapangan. Masyarakat pun berharap besar pada perbaikan jalan ini,” jelasnya.

Harapannya, proyek tidak hanya selesai cepat, tetapi juga dikerjakan sesuai spesifikasi untuk menjamin umur pakai jalan dalam jangka panjang. Hafid mengajak seluruh pihak, termasuk warga, untuk memantau jalannya proyek agar pembangunan benar-benar bermanfaat dan tidak menimbulkan masalah baru di masa depan.

Dengan selesainya proyek ini, Hafid optimistis arus logistik akan lebih lancar, angka kecelakaan menurun, dan beban keuangan daerah akibat perbaikan jalan kota dapat ditekan. (rdi/rdo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *