Melatih Masyarakat Peduli Api (MPA) Upaya Mencegah Karhutla
NANGA BULIK – Bupati Lamandau Risky Aditya Putra, menyambut baik dan mendukung digelarnya pelatihan dalam mewujudkan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada umumnya dan Kabupaten Lamandau terkhususnya, bebas dari kabut asap pada tahun 2025 ini.
Kegiatan yang di selenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tersebut membentuk dan melatih Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra. Dia berharap, dengan terbentuknya MPA yang terlatih dan tanggap akan bencana, wilayahnya bisa terbebas dari karhutla pada tahun 2025.
“Jikalau memang belum sepenuhnya terbebas dari Karhutla dan bencana kabut asap, minimal kita bisa mengurangi terjadinya kebakaran di Kabupaten Lamandau,” tegas Rizky, Jumat (9/5).
Dijelaskan orang nomor satu di Lamandau ini, MPA yang dibentuk saat ini berasal dari Desa Batu Kotam dan Desa Melata.
Bupati meminta agar para anggota MPA mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh demi menjalankan tugas secara maksimal.
Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara BPBD Lamandau dan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Perwakilan BPBPK Provinsi Kalteng, Murayyati, menyebut pengendalian karhutla menjadi salah satu program prioritas 100 hari Gubernur Kalteng.
“Ini bukti bahwa Gubernur serius menangani karhutla,” jelasnya.
Pada 2024, sebanyak 64 pos lapangan Satgas Pengendali Karhutla dibentuk. Tahun ini, jumlahnya ditingkatkan menjadi 75 pos. Personelnya berasal dari masyarakat melalui MPA yang didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Pelatihan dilakukan bertahap di 28 lokasi pada 14 kabupaten/kota. Total ada 75 regu MPA, melibatkan 1.125 personel,” katanya.
Untuk Lamandau sendiri, dua pos akan diaktifkan dengan 30 anggota MPA. Mereka akan mendapatkan pelatihan teori dan praktik tentang pengendalian karhutla. (han/rdo)