PULANG PISAU – Usai panen raya yang digelar serentak di 14 provinsi sentra utama padi, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran meninjau langsung Rice Milling Unit (RMU) dan Rice to Rice (RtR) yang ada di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi (pemprov) untuk memastikan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat berjalan dengan baik dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungannya, Gubernur menegaskan komitmennya untuk terus mengawal serta menyukseskan program ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Kami akan terus bekerja memberikan kinerja terbaik dalam mewujudkan kemandirian pangan. Kita selaraskan program dan kegiatan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah. Kami akan memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil berkontribusi pada terwujudnya ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Agustiar.
Kegiatan ini menjadi penting karena sektor pangan di Indonesia, khususnya beras, menjadi salah satu fokus utama dalam menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Sebagai provinsi yang memiliki potensi besar dalam produksi padi, Kalteng memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian pangan nasional.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pembangunan RMU dan RtR di wilayah Kalteng pada 2024 merupakan lanjutan dari inovasi yang dimulai oleh Gubernur Kalteng sebelumnya, Sugianto Sabran. Pembangunan infrastruktur ini, yakni RMU dan RtR, dihadirkan sebagai upaya untuk memperkuat hilirisasi sektor pangan, khususnya dalam pengolahan hasil pertanian padi menjadi produk yang lebih bernilai tinggi.
RMU sendiri adalah fasilitas pengolahan padi menjadi beras, sedangkan RtR adalah sistem yang menghubungkan berbagai proses pengolahan beras, mulai dari pemanenan hingga distribusi beras ke pasar. Dengan adanya dua fasilitas ini, diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan padi, meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan, serta mengurangi ketergantungan pada pengolahan padi yang dilakukan secara manual.
Menurut Agustiar, dengan keberadaan RMU dan RtR, diharapkan Kalteng mampu memproduksi beras dengan kualitas medium hingga premium. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi konsumen, terutama di wilayah Kalteng dan sekitarnya. Selain itu, fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dengan memberikan nilai tambah pada hasil pertanian mereka.
“Kami percaya, dengan meningkatkan kualitas produk beras, bukan hanya kebutuhan pangan masyarakat yang tercukupi, namun kesejahteraan petani pun semakin meningkat,” tutup Agustiar. (ifa/)