Isen MulangKalimantan Tengah

Penyuluh Pertanian Siap Dukung Inpres Nomor 3 Tahun 2025

137
×

Penyuluh Pertanian Siap Dukung Inpres Nomor 3 Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
RAKOR: Kadis TPHP Provinsi Kalteng, Sunarti saat mengikuti Rakor LTT dan Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025, Rabu (19/3). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti menegaskan, kesiapan Penyuluh Pertanian Kalteng untuk mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian. 

Hal ini disampaikannya usai mengikuti Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Rabu (19/3).

Sunarti menekankan, bahwa penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam membantu petani meningkatkan produktivitas serta menghadapi tantangan pangan ke depan. 

“Dengan adanya Inpres ini, kami akan memastikan penyuluh semakin diberdayakan agar dapat bekerja lebih optimal di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sunarti menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan terus memberikan dukungan kepada penyuluh pertanian melalui peningkatan kapasitas, pelatihan serta penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 

“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah dan pemangku kepentingan lainnya, kami optimis sektor pertanian di Kalteng dapat berkembang pesat dan berkontribusi pada swasembada pangan nasional,” ungkap Sunarti.

Rapat koordinasi yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman dan dihadiri oleh para penyuluh pertanian ASN dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) dari kabupaten atau kota se-kalteng.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam kesempatan tersebut menegaskan, bahwa instruksi ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI untuk menanggapi ancaman krisis pangan. 

“Krisis pangan adalah ancaman nyata. Kita harus bekerja lebih keras dan bersinergi. Penyuluh, Babinsa dan Babinkamtibmas adalah ujung tombak dalam mendukung petani agar Indonesia tetap tangguh di sektor pangan,” tutupnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *